Bisnis.com, JAKARTA – Keterlibatan
swasta yang lebih besar diperlukan dalam pembangunan infrastruktur bidang
maritim agar tidak membebani anggaran negara.
Direktur National Maritime Institute (Namarin) Siswanto
Rusdi mengungkapkan selain meringankan
beban anggaran negara, peran swasta yang lebih besar juga memberikan banyak manfaat.
“Pemerintah akan mengantongi banyak
setoran, dari konsesi hingga pajak,” ungkapnya pada Rabu (12/9/2018).
Dia mencontohkan optimalisasi yang
mesti dilakukan untuk Pelabuhan Marunda yang berpotensi
setor ratusan miliar ke negara.
Menurutnya, saat ini, Pelabuhan
Marunda telah memiliki sejumlah terminal. Setidaknya telah terdapat dua
badan usaha pelabuhan (BUP) yaitu Marunda Center Terminal (MCT) dan
milik
PT Karya Citra Nusantara (KCN).
Keduanya berperan merealisasikan
rencana induk Pengembangan Pelabuhan Marunda telah masuk dalam Peraturan
Menteri Perhubungan No. 38/2012 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok.
Dalam beleid tersebut, perluasan dan
pengembangan Tanjung Priok melingkupi dermaga Tarumanegara, Kali Baru, Marunda,
hingga Cilamaya.
"Keduanya mempunyai potensi
besar sebagai penopang Tanjung Priok. Arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok
dalam ton dalam periode sejak 2007-2011 tumbuh rata-rata 6,14% per tahun, yang
pada 2011 saja, arus barang mencapai 74.989.804 ton," ujarnya.
Khusus KCN, tambahnya, pada beleid
itu pun dipaparkan pengembangan jangka panjang sebagai penopang Tanjung Priok.
Alasannya, pada beleid yang diteken E. E.
Mangindaan selaku Menteri Perhubungan waktu itu, terjadi ketimpangan
antara pertumbuhan arus barang dan penambahan areal.
Lebih lanjut, berdasarkan data tahun
lalu, total kunjungan dan volume barang yang ditangani Pelabuhan Marunda telah
menembus 33 juta ton dan tiap bulan tidak kurang terdapat 300 call.
"Apalagi, KCN yang baru
mengoperasikan Pier I yang belum seluruhnya tuntas dari tiga pier yang
direncanakan, telah menyumbang pemasukan ke kas negara," tuturnya.
Dengan dasar hitungan kontribusi
yang telah negara terima dari KCN pada 2016-2017, Siswanto memperkirakan total
potensi kontribusi KCN apabila seluruh dermaga telah beroperasi, mencapai Rp200
miliar per tahun.
"Namun sayangnya, pengembangan
Marunda belum optimal. Seperti KCN yang malah disengketakan oleh KBN sehingga
kurang optimal bekerja, sedangkan Priok tidak bisa menangani barang curah, maka
akan terjadi kongesti," ujarnya.
Sumber : Bisnis, 12.09.18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar