Bisnis.com, JAKARTA - PT
Pelindo III (Persero) masih melakukan analisis terhadap kelayakan
kontainer mini meskipun anak perusahaan, yakni PT Pelindo Marine Service,
telah membuat purwarupa (prototype).
Purwarupa kontainer yang disebut minicon itu bahkan
sempat dipamerkan dalam IMF-World Bank Annual Meetings 2018 di Bali pada
Oktober 2018.
Namun, menurut Vice President Corporate
Communication Pelindo III R. Suryo Khasabu, studi kelayakan terhadap
aspek komersial dan teknis masih harus dilakukan.
"Kami masih kaji, kalau dijual,
market-nya seperti apa, kalau diangkut untuk barang, seberapa laik. Kami masih
berproses," katanya saat dihubungi, Rabu (27/2/2019).
Mengenai penyelesaian studi
kelayakan maupun awal produksi komersial, Pelindo III belum dapat mematok
waktu.
Sebelumnya, Pelindo III memaparkan keunggulan
minicon yang diharapkan bisa mengatasi kendala dan kekurangan kontainer
20 TEU's selama ini (Bisnis.com, 14/8/2018).
Pertama, kontainer 20 TEU's yang didesain untuk kondisi
jalanan luas dan lebar ternyata masih terlalu besar. Akibatnya di banyak pelabuhan, ada banyak kegiatan
stuffing yang memakan waktu dan biaya. Pelindo III menghitung, setidaknya Rp3
juta harus dikeluarkan pemilik barang setiap kali pengiriman untuk membiayai
kegiatan stuffing di depo kontainer, gudang serta sewa storage dan kontainer.
Dengan minicon, biaya itu bisa dihilangkan.
Kedua, sebagian
besar perdagangan di Indonesia dalam kondisi less container load (LCL)
atau hanya sepertiga dari kapasitas kontainer yang dikirim oleh pemilik barang.
Akibatnya, satu kontainer itu bisa dipenuhi dalam 3 hari sampai seminggu
sehingga memakan waktu.
Ketiga, tren online sedang berlangsung. Konsekuensinya, pengiriman barang dilakukan dalam volume
kecil sehingga tidak memerlukan kontainer berkapasitas besar.
Keempat, perdagangan selama ini berlangsung tidak
seimbang. Kontainer dari Jawa ke
luar Jawa penuh. Namun sebaliknya, kontainer dari luar Jawa ke Jawa kosong dan
pengangkutannya tetap memakan biaya.
Pelindo III sempat menyebutkan rencana produksi 1.000 boks
dengan nilai investasi Rp20 miliar mulai
tahun ini.
Sumber : Bisnis, 27.02.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar