Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Eksekutif Air Asia
Tony Fernandes dan Kamarudin Meranun melepaskan sementara jabatan mereka sebagai
eksekutif di maskapai tersebut selama dua bulan.
untuk mengamankan pesanan
pesawat. Pekan lalu, Airbus
mengatakan telah sepakat untuk menyisihkan 3,6 miliar euro untuk menyelesaikan
penyelidikan korupsi oleh pihak berwenang di Perancis, Inggris dan Amerika
Serikat.
Ketika berita penyelidikan
meluas, AirAsia yang berbasis di Malaysia turut 'terseret' dalam penyelidikan
suap oleh Kantor
Penipuan Serius Inggris (SFO),
yang diduga melibatkan dua eksekutif perusahaan.
Dikutip dari AFP, kedua pimpinan tersebut harus mundur untuk jangka
waktu dua bulan hingga periode yang belum ditentukan.
Dewan maskapai membentuk komite
untuk mengkaji dugaan, yang menyatakan bahwa Kamarudin dan Fernandes akan
diletakan sebagai penasihat perusahaan dan dirancang ulang sebagai anggota
dewan non-eksekutif non-independen.
Sebuah dokumen pengadilan di
situs web SFO mengatakan EADS
France SAS, yang kemudian
berganti nama menjadi Airbus
Group SAS, membayar US$50 juta sebagai sponsor untuk sebuah tim olahraga yang
dimiliki oleh dua eksekutif AirAsia yang tidak disebutkan namanya.
Diidentifikasi sebagai pengambil
keputusan utama di AirAsia dan AirAsia X, mereka diduga diberi hadiah dengan
pesanan 180
pesawat dari Airbus.
Investigator Inggris mengatakan AirAsia
dan AirAsia X memesan 406 pesawat Airbus antara 2005 dan 2014. Sebanyak 180 di antaranya tidak dibayar dengan tepat
dan bahkan ditawari pembayaran tidak layak.
"Pembayaran kepada tim
olahraga dimaksudkan untuk mengamankan atau menghargai bantuan yang tidak
pantas oleh mereka sehubungan dengan bisnis itu," kata dokumen itu.
Baik Kamarudin dan Fernandes membantah
melakukan kesalahan dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa mereka
tidak akan merugikan perusahaan.
"Kami tidak akan merugikan
perusahaan yang telah bangun dengan waktu sepanjang hidup dengan status global
seperti saat ini," ujarnya.
AirAsia sebelumnya mengatakan
tidak terlibat dengan investigasi Airbus SFO, juga tidak diberi kesempatan
untuk memberikan informasi kepada kantor penyelidik penipuan.
Sumber : CNN Indonesia,
04.02.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar