KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program
tol laut yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 4 November
2015 kini sudah berumur empat tahun. Hasilnya, angkutan kapal terus
meningkatkan jumlah penumpang.
Bahkan sepanjang tahun lalu,
jumlah penumpang kapal tumbuh tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Yakni
mencapai 18,35% dibandingkan tahun 2018.
PT
Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) mengaku catatkan kenaikan jumlah penumpang pada
2019 lalu. ASDP juga mencatatkan
pendapatan hingga Rp3,2 triliun dengan laba bersih sebelum diaudit mencapai
Rp351 miliar di tahun lalu.
Corporate
Secretary ASDP Imelda Alini
mengatakan, jika dibandingkan tahun 2018, ASDP mencatatkan pendapatan untuk
penumpang penyeberangan pada tahun 2019 secara total naik sekitar 14%.
Namun Imelda mengaku, pihaknya
belum bisa merinci total jumlah penumpang dan nilai dari pendapatan tersebut.
"Secara rinci nilai dari
pendapatan tersebut belum dapat kami sampaikan karena saat ini masih dalam
proses audit," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (07/2).
Perlu diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan laut pada tahun 2019 mencapai 23,93 juta orang. Ada sebanyak 3,7 juta orang menjadi pengguna
baru kapal laut.
Peningkatan jumlah penumpang
terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok 132,93%, Belawan 119,16%, Makassar 55,29%,
Tanjung Perak 48,69%, dan Balikpapan 39,45%.
Selain itu, jumlah barang yang
diangkut selama Januari-Desember 2019 mencapai 297,8 juta ton atau naik 6,60%
dibanding periode yang sama tahun 2018.
Peningkatan jumlah barang yang
diangkut terjadi di Pelabuhan Panjang 12,12%, Tanjung Priok 3,23%, dan
Balikpapan 1,85%.
Sebaliknya, penurunan jumlah
barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Makassar dan Tanjung perak
masing-masing sebesar 4,32% dan 1,46%.
Peningkatan penumpang kapal
disebabkan tingginya harga tiket pesawat terbang. Bersamaan dengan itu, jumlah
barang yang diangkut semakin bertambah.
Sementara jumlah penumpang
angkutan udara domestik Januari-Desember 2019 mencapai 76,7 juta orang atau
turun 18,54% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 94,1 juta orang.
Dengan kata lain, sebanyak 17,7 juta orang sudah tidak lagi menggunakan pesawat
terbang pada tahun lalu.
Sumber : Kontan, 08.02.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar