Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) lewat Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas
II Tanjung Uban berhasil mengevakuasi dua kapal yang bertubrukan di
sekitar Perairan Lagoi Bintan, Kepulauan Riau dalam keadaan semua
Anak Buah Kapal (ABK) selamat.
Kepala PLP Tanjung Uban Capt. Handry Sulfian
mengatakan aksi penyelamatan tersebut merupakan hasil koordinasi dengan stasiun
VTS (Vessel Traffic Services) Batam dan Kantor Unit
Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Tanjung Uban.
Setelah mendapatkan laporan dari VTS Batam saat insiden
terjadi, lanjutnya, pihaknya langsung menerjunkan anggota Kesatuan
Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) untuk melakukan evakuasi dengan kapal
patroli KPLP KN Rantos P210.
"KN Rantos P210 menerima informasi dari VTS Batam
melalui telepon seluler bahwa telah terjadi tubrukan kapal di sekitar perairan
Bintan," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (7/5/2021).
Handry mengatakan informasi yang diberikan VTS Batam cukup
lengkap dan jelas sehingga aksi penyelamatan dapat dilakukan dengan cepat. Dari
hasil komunikasi dengan VTS Batam didapati informasi tubrukan terjadi antara
kapal MV Sinar Solo dengan MV Taho Australia di traffic yang menyebabkan
lambung kanan MV Sinar Solo mengalami kerusakan.
Kapal patroli KN Rantos P210 meluncur menuju lokasi
kejadian pada pukul 02.00 WIB dan tiba pukul 04.36 WIB. "Tidak ada korban
jiwa dan tidak ada tumpahan minyak," imbuhnya.
Handry menjelaskan saat ini posisi MV Solo sudah dalam
keadaan lego jangkar di sekitar Utara Perairan Bintan dan MV Taho Australia
meneruskan pelayarannya ke Singapura karena kondisi kapal baik-baik saja tidak
mengalami kerusakan.
Sampai saat ini, MV Sinar Solo berada dalam pengawasan KN
Rantos P210 dan melapor pada pihak perusahaan untuk melakukan survey terkait
kondisi kapal laik laut atau tidak sebelum dinyatakan dapat meneruskan
pelayarannya dari Singapura menuju Bangkok-Thailand.
VTS Batam juga menginformasikan bahwa kedua agen kapal
tersebut sudah melakukan koordinasi. Sebagai informasi, Pangkalan PLP Kelas II
Tanjung Uban saat ini didukung oleh armada kapal negara serta personil yang
mumpuni yaitu sejumlah 9 (sembilan) unit Kapal Negara patroli, yang terdiri
dari 2 (dua) unit Kapal Negara Kelas I, 1 (satu) Unit Kapal Negara Kelas II,
serta 6 (enam) unit Kapal Negara Kelas IV dan V. Kapal Negara Kelas I milik
PPLP Tanjung Uban adalah KN. KALIMASADA P.115 dan KN. SAROTAMA P.112, yang
masing-masing diawaki oleh 19 (Sembilan belas) orang personil. Kapal Negara
Kelas II adalah KN. RANTOS yang diawaki oleh 10 personil.
Adapun Kapal Negara Kelas IV dan V terdiri dari KN. 406
yang diawaki 6 personil, serta KN. 464, KN.543, KN. 544, KN. 546, dan KN. 547
yang masing-masing diawaki oleh 3 (tiga) orang personil. Selain itu, Pangkalan
PLP Kelas II Tanjung Uban juga memiliki Rigid Inflatable Boat (RIB), kombinasi
antara speedboat rigid yang terbuat dari FRP (fiber-kaca diperkuat poliester) dan
tabung terbuat dari hypalon, yang menjaga stabilitas saat bermanuver sekaligus
sebagai instumen mengambang. RIB ini dapat bergerak dengan cepat bahkan di
tempat sempit sekalipun sehingga cocok digunakan di saat-saat darurat.
Sumber : Bisnis, 07.05.2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar