KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
Semua gerai Giant di Indonesia akan ditutup pada akhir 2021. Presiden
Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia Mirah Sumirat pun mengatakan
akan ada sekitar 7.000 karyawan yang terancam mengalami pemutusan
hubungan kerja (PHK) akibat penutupan ini.
"Saya mendapatkan
informasi dari ketua umum serikat pekerja Hero Supermarket yang memang itu
adalah anggota saya di ASPEK Indonesia, seluruh sisanya ini kurang lebih 7.000
[karyawan] seluruhnya akan di PHK. Jadi tidak akan ada Giant lagi," ujar
Mirah dalam konferensi pers, Jumat (28/5).
Mirah mengatakan,
manajemen dan serikat pekerja sudah melakukan negosiasi terkait hal ini, dan
karyawan yang mengalami PHK tersebut akan ditempatkan di Hero Supermarket
dan IKEA. Namun, Mirah menilai hal ini tidak akan cukup
mengingat hanya 5 gerai yang tersedia untuk menampung karyawan tersebut.
Menurut Mirah, Giant
sudah melakukan PHK terhadap kurang lebih 7.000 karyawan sejak 2 tahun lalu.
Menurut Mirah, manajemen berargumen bahwa hal ini disebabkan Giant yang sudah
merugi.
Alasan PHK kali ini pun
disebabkan kerugian yang ditanggung Giant sudah mencapai Rp 1 triliun sejak 2
tahun lalu, ditambah dengan adanya pandemi Covid-19. Meski begitu, Mirah pun
meminta agar Manajemen Giant transparan terkait dengan alasan PHK.
"Kami meminta
manajemen untuk terbuka, transparan. Jadi jangan hanya menyampaikan rugi saja,
Begini logikanya, mereka berinvestasi di Indonesia bertahun-tahun, puluhan
tahun, kemudian ketika menyatakan rugi hanya dalam waktu 1 tahun, tidak fair.
Tidak fair bahwa mereka kemudian menutup gerainya dengan gagah berani, tanpa
memandang lagi bagaimana mereka nanti setelah ini di situasi yang sulit ini
mendapatkan pekerjaan atau tidak," terang Mirah.
Mirah juga mengatakan,
hingga saat ini serikat pekerja di Giant masih melakukan negosiasi terkait hal
ini. Dia juga mengatakan persoalan ini akan disampaikan pada Kementerian
Ketenagakerjaan.
Sumber : Kontan, 28.05.2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar