Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan
Indonesia IV (Persero) akan menggunakan konsep pelabuhan hijau atau
green port dan pelabuhan pintar atau smart port jika nantinya Makassar
New Port atau MNP bisa segera beroperasi penuh dan
menjadi hub di wilayah Indonesia Timur.
Direktur Teknik Pelindo IV Prakosa Hadi
Takariyanto menyampaikan bahwa MNP akan menjadi
pelabuhan yang modern. Harapannya, bisa sekelas dengan tidak hanya pelabuhan
yang ada di Jakarta tetapi juga ingin mendesain pelabuhan baru Makassar ini
menjadi setara atau sekelas dengan yang ada di luar, di Singapura, Malaysia dan
di Australia. Namun, menurutnya, pelabuhan baru Makassar masih membutuhkan satu
hal penting yaitu akses jalan tol.
“Pertemuan pada hari ini adalah bagaimana kita
bisa merumuskan penyiapan lahan karena pembangunan jalan tol ini sendiri sudah
akan dikerjakan oleh Kementerian PUPR dengan estimasi waktu pengerjaan kurang
lebih 1 tahun. Untuk itu kami berharap dukungan dari semua pihak, Pemprov dan
Pemkot agar akses jalan ini dapat terwujud sesuai target waktu,” ujarnya
melalui siaran pers, Rabu (19/5/2021).
Dia yakin pembangunan jalan tol ini bukan hanya
akan memberikan manfaat kepada Pelindo IV tapi juga kepada masyarakat Makassar
dan juga kepada masyarakat seluruh Indonesia melalui biaya logistik yang lebih
rendah dan barang-barang yang akan dilakukan bongkar muat di MNP ini akan memiliki
tarif yang kompetitif.
Dia juga menjelaskan bahwa sejak awal
konstruksi MNP, Perseroan sudah melibatkan masyarakat setempat, antara lain
para pekerja yang menginap dan memenuhi kebutuhan konsumsi mereka melalui
masyarakat setempat.
Bahkan menurutnya, pada akhir 2021 hingga awal
2022, pekerjaan padat karya MNP membutuhkan sekitar 500 tenaga kerja lokal
untuk memasang paving block untuk luasan sekitar 100 hektare.
Lanjut Prakosa, di dalam area MNP seluas 130
hektare telah dialokasikan sekitar 40 hektare untuk RTH (Ruang Terbuka Hijau)
yang bisa digunakan untuk masyarakat sekitar.
Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Rencana
Induk Pelabuhan (RIP) dengan tetap menerapkan penyesuaian dan pembatas
untuk area tertentu karena di setiap pelabuhan berlaku standar internasional
keamanan pelabuhan yakni ISPS Code (The International Ship and Port
Facility Security Code atau ISPS Code). RTH ini meliputi fasilitas
ibadah seperti masjid yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Selain itu, juga akan ada area untuk
orang-orang atau masyarakat agar bisa saling berinteraksi. Prakosa menegaskan
konsep yang diusung dalam pembangunannya adalah mengembalikan kejayaan Makassar
sebagai kekuatan maritim di Indonesia bahkan juga di Asia Tenggara.
“Sebagaimana dilihat di Singapura yang terkenal
dengan Kampung Bugis, kita kembalikan kekuatan masyarakat Makassar untuk
mendukung maritim yang besar,” imbuhnya.
Sumber : Bisnis, 19.05.2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar