JAKARTA: Lembaga pemeringkat PT Fitch Ratings Indonesia menurunkan peringkat obligasi denominasi dolar AS PT Arpeni Ocean Line Tbk dari level C ke level D akibat kelalaian pelunasan kupon bunga obligasi pada 3 November lalu.
Dalam rilisnya hari ini, Direktur & Primary Analyst Fitch Ratings Indonesia Jessie Wahab mengatakan aksi pemeringkatan itu bersamaan dengan waktu tenggang yang masih diberikan kepada emiten obligasi tersebut, yaitu selama 30 hari sejak waktu jatuh tempo.
Peringkat kredit luar negeri dan lokal Arpeni masih ditetapkan pada level RD. Peringkat nasional jangka panjang perusahaan juga masih ditetapkan apda level RD.
Emiten pelayaran curah dan likuid itu juga berencana menerbitkan obligasi konversi senilai US$60 juta dan akan melepas saham baru sebesar US$70 juta untuk menyuntik modal kepada emiten perkapalan itu.
Perusahaan yang dikomandoi Oentoro Surya itu menerbitkan surat utang kepada sebuah pihak investor. Kesepakatan awal itu dituangkan dalam sebuah term sheet yang juga menegaskan tenor obligasi itu akan sepanjang 5 tahun.
"Term sheet juga mensyaratkan investor akan membeli sebanyak 35% dari US$70 juta untuk pembelian saham baru perseroan yang akan diterbitkan bersamaan dengan penerbitan obligasi konversi," ujar Direktur & Sekretaris Perusahaan Arpeni Ronald Nangoi dalam keterbukaan itu pada Oktober.
Untuk memuluskan rencana itu, perseroan sedang memberikan kesempatan uji tuntas (due diligence) kepada calon investor perseroan yang akan berlaku selama 8 pekan. (bsi)
Peringkat kredit luar negeri dan lokal Arpeni masih ditetapkan pada level RD. Peringkat nasional jangka panjang perusahaan juga masih ditetapkan apda level RD.
Emiten pelayaran curah dan likuid itu juga berencana menerbitkan obligasi konversi senilai US$60 juta dan akan melepas saham baru sebesar US$70 juta untuk menyuntik modal kepada emiten perkapalan itu.
Perusahaan yang dikomandoi Oentoro Surya itu menerbitkan surat utang kepada sebuah pihak investor. Kesepakatan awal itu dituangkan dalam sebuah term sheet yang juga menegaskan tenor obligasi itu akan sepanjang 5 tahun.
"Term sheet juga mensyaratkan investor akan membeli sebanyak 35% dari US$70 juta untuk pembelian saham baru perseroan yang akan diterbitkan bersamaan dengan penerbitan obligasi konversi," ujar Direktur & Sekretaris Perusahaan Arpeni Ronald Nangoi dalam keterbukaan itu pada Oktober.
Untuk memuluskan rencana itu, perseroan sedang memberikan kesempatan uji tuntas (due diligence) kepada calon investor perseroan yang akan berlaku selama 8 pekan. (bsi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar