JAKARTA: Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan proyek kereta api di Bali harus ditindak-lanjuti dengan aksi nyata.
"Selain menjadi proyek pertama yang menunjang sektor wisata, juga menjadi solusi atasi kemacetan," ungkap Freddy Numberi saat menghadiri MOU Perkeretaapian antara Kemenhub, Kemenbudpar dan PT Kereta Api Indonesia.
Naskah tersebut ditandatangani oleh Firmansyah Rahim, Dirjen Pengembangan Destinasi Kemenbudpar dan Tunjung Inderawan, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, serta Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Balairung Kemenbudpar, hari ini.
Menhub mengatakan komitmen MOU itu harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata sehingga para direktur jenderal yang terlibat perlu all-out melakukan tahap lanjutan dan bekerja secara profesional.
"Bangsa kita pintar membuat sejarah lewat MOU (memorandum of understanding) namun pelaksanaannya tidak jelas kapan selesainya. Untuk proyek kereta api di Bali ini saya minta harus ada progres dan punya target kapan selesainya," tandasnya.
Menurut Menhub, kalau semua pihak bekerja profesional maka tidak ada kata gagal dan proyek kereta api di Bali dapat berjalan dengan baik untuk menunjang pariwisata," ungkap Freddy.
Oleh karena itu pihaknya meminta setelah MOU segera dibentuk tim kerja untuk membahas tindak lanjut dan rencana aksi penyelenggaraan perkeretaapian sepanjang 565 Km mengelilingi pulau Bali.
Saat ini proyek masih tahap komitmen dan studi awal belum ada penentuan jumlah anggaran yang dibutuhkan.
"Alokasi anggaran nantinya dari APBN 2011 dan 2012 dari masing-masing instansi terkait yaitu Kemenhub, Meneg BUMN, Pemprov Bali dan Kemenbudpar. Pengadaan stasiun dan gerbong keretaapinya nanti jadi tanggungan PT KAI," ungkap Freddy. (mfm)
Sumber : Bisnis Indonesia, 27.12.10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar