
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, saat ini Indonesia merupakan salah satu dari 16 negara besar di dunia jika mengacu pada proyeksi pertumbuhan. Pertumbuhan Indonesia pada 2010 mencapai enam persen.
Terkait visi 2025, Hatta mengatakan, pemerintah telah menyusun roadmap. Pemerintah, misalnya, mendesain enam koridor sumber devisa negara. Terhadap enam koridor ini, pemerintah memadukan pendekatan sektoral dan regional.
Mereka didorong mengembangkan pengelolaan sumber daya alam yang berbasiskan manufaktur. Jadi, mereka tak sekedar mengekspor bahan mentah saja.
"Kita sudah mengidentifikasi seluruh koridor, mulai dari Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi, Maluku, Maluku utara, NTB, dan Bali. Oleh sebab itu, maka tidak ada sumber daya alam yang tidak kita jadikan devisa," katanya di sela-sela retret bidang perekonomian yang digelar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor, Kamis (30/12/2010).
Ia mengatakan, di cluster Jawa dikembangkan industri tekstil dan otomotif. Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua juga dikembangkan. Misalnya, pengembangkan food estate dan mineral di Merauke, food industry di Membneramo, serta industri di petro Mimika dan sekitarnya.
"Semua kita buat time frame-nya dan kita harapkan mulai 2011 kita mulai bergerak," katanya.
Dikatakan Hatta, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam, gas, geotermal, batubara, kakao, minyak kelapa sawit, timah, nikel, dan bauksit. Hal ini menjadi peluang karena belum diolah dengan baik.
Sumber : Kompas, 30.12.10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar