JAKARTA: Mandala Airlines diminta secepatnya menyampaikan surat tertulis terkait keberadaan investor baru jika ingin terbang kembali pada Juni 2011. Meski demikian, regulator merestui masuknya Saratoga Group sebagai pemegang saham mayoritas.
"Sampai sekarang kami belum terima surat resmi keberadaan investor baru Mandala. Kami tunggu mereka jika ingin terbang lagi secepatnya," kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S. Gumay di Jakarta hari ini.
Dia mengatakan jika Mandala ingin kembali terbang, manajemen harus menunjukkan rencana bisnis dengan investor barunya yakni terkait penggunaan jenis pesawat maupun pemilihan rute. "Setelah tahu jenis pesawat yang akan digunakan, baru akan diberikan AOC," kata Herry.
Mengenai rencana terbang kembali pada Juni 2011, menurut Herry itu tergantung Mandala. Jika cepat menyampaikan rencana bisnisnya, kemungkinan target itu dapat dicapai. "Asal semua memenuhi ketentuan," kata dia.
Herry menambahkan masukknya Saratoga Group sebagai investor mayoritas yakni 51% sesuai dengan peraturan, yakni mayoritas saham dipegang investor lokal. "Kepemilikan investor lokal yakni Saratoga sebesar 51% itu sesuai Undang-undang," kata dia.
Menurut Dirjen Perhubungan Udara, Tiger Airways tidak perlu dikhawatirkan selaku investor pemegang 33% yang akan menguasai Mandala. "Mana bisa Tiger monopoli, yang mayoritas saja Saratoga, kita kan sudah tahu siapa pemilik Saratoga," kata dia.
Sementara kemungkinan perubahan Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) karena masuknya investor baru, Herry menambahkan hal itu mungkin terjadi. "SIUP mungkin akan direvisi karena dilampiran SIUP ada nama-nama jajaran direksi, bisa jadi Saratoga menempatkan orang-orangnya dan menggantikan direksi yang lama," kata dia.
Staff Corporate Secretary Mandala Airlines Safitry mengatakan secara logika bisa saja karena perubahan pemegang saham.
Dua investor baru masuk ke Mandala Airlines untuk membantu maskapai yang sudah berhenti terbang sejak 13 Januari 2011. Keduanya yakni Saratoga Group sebesar 51% atau senilai Rp1 triliun dan Tiger Airways 33%, sisanya kreditor 16%. Saratoga merupakan investor keuangan dalam negeri sedangkan Tiger Airways adalah maskapai penerbangan asing asal Singapura yang mayoritas sahamnya dikuasai Singapore Airlines.
Direktur Utama Diono Nurjadin Mandala Airlines mengaku kerjasama dengan Saratoga Group dan Tiger Airways masih berupa kesepakatan awal yang akan dilanjutkan dengan finalisasi perjanjian investasi.
"Mandala baru tanda tangan kesepakatan awal dengan Saratoga dan Tiger yang akan dilanjutkan dengan finalisasi perjanjian investasi," kata Direktur Utama Mandala Airlines Diono Nurjadin. (arh)
Sumber : Bisnis Indonesia, 20.05.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar