Bisnis.com, JAKARTA—Association of The Indonesian Tours and
Travel Agencies atau Asita menilai pembekuan izin rute
penerbangan Air Asia Indonesia jurusan Surabaya-Singapura tak mengurangi minat
masyarakat untuk bervakansi.
Ketua
Asita Asnawi Bahar mengatakan kecelakaan yang dialami oleh
pesawat Air Asia QZ8501 merupakan musibah yang bisa dialami oleh
maskapai manapun. Apalagi, moda transportasi udara saat ini menjadi pilihan
utama masyarakat karena lebih efisien.
"Musibah kecelakaan ini tidak terlalu berpengaruh
bagi masyarakat yang ingin bepergian dengan pesawat. Bagaimanapun masyarakat
tetap memilih pesawat untuk menghemat waktu," ujarnya kepada Bisnis,
Minggu (4/1/2015).
Kendati demikian, dia tak menampik kecelakaan pesawat Air
Asia QZ8501 akan mempengaruhi kinerja perusahaan yang menyediakan penerbangan
murah (low cost carrier) tersebut.
"Penurunan Air Asia bisa terjadi sekitar 6 bulan ke
depan. Setelah itu, menurut saya, permintaan masyarakat untuk terbang dengan
Air Asia akan kembali normal," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengeluarkan Surat
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor AU.008/1/1/DRJU-DAU-2015 tanggal 2
Januari 2015.
Pembekuan tersebut terjadi lantaran PT Air Asia telah
melanggar persetujuan penerbangan rute Surabaya-Singapura yang ditetapkan
pada hari Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu. PT Air Asia justru melakukan
penerbangan pada Minggu pagi.
Sumber : Bisnis Indonesia, 04.01.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar