Kabar24.com, NEW DELHI - Dengan perubahan formula
perhitungan pertumbuhan ekonomi yang baru diadopsi tahun ini, India merevisi
pertumbuhan tahun fiskal 2013/2014 menjadi 6,9% dari sebelumnya 4,7%.
"Dengan demikian, pertumbuhan India lebih tinggi 50%
dari angka yang sebelumnya kami laporkan. Kami aikan terus menggunakan formula
perhitungan baru ini," ungkap Kepala
Perhitungan Statistik, TCA Anant di New Delhi, Sabtu (31/1/2015).
Angka pertumbuhan yang direvisi itu menjadi kabar baik
bagi Perdana Menteri India Narendra Modi,
mengingat dia konsisten mengampanyekan pemulihan pertumbuhan. Dalam setidaknya
satu dekade terakhir, negara itu tumbuh pada laju paling lambatnya.
Sejak terpilih pada Mei 2014 lalu, Modi berjanji untuk
menggenjot pertumbuhan India dengan berbagai cara, termasuk memangkas birokrasi
berbelit untuk menarik investasi, membuka keran kepemilikan asing pada
sektor-sektor strategis, dan mendorong kinerja manufaktur.
Dengan naiknya pertumbuhan 2013, Anant meyakini
pertumbuhan 2014 akan mencapai target pemerintah dan bank sentral yang
ditetapkan sebesar 5,5%.
Kepala
ekonom State Bank of India Soumya Kanti Ghosh menyampaikan
metodologi perhitungan pertumbuhan baru yang diadopsi India ini akan
menyejajarkan negara itu dengan standar global.
"Metode perhitungan baru ini menggunakan komponen
harga pasar, dengan memantau inflasi konsumen, bukan inflasi grosir. Ini akan
meminimalisasi distorsi pasar dan memberi representatif lebih baik dari sektor
manufaktur," ungkap Ghosh, merespons laporan Kantor Statistik India.
Sumber : Bisnis Indonesia, 31.01.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar