KEBIJAKAN Presiden Joko Widodo untuk membawa Indonesia
menuju poros maritim dunia telah menarik minat berbagai negara untuk bekerja
sama. Salah satu negara yang menunjukkan minat serius untuk peningkatan kerja
sama di bidang kemaritiman adalah Prancis.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman (Menko Maritim) Indroyono Soesilo seusai menerima kedatangan Duta
Besar Perancis Corinne Breuze di kantornya, Jakarta.
"Beberapa program kerja sama Indonesia-Perancis yang
saat ini tengah berjalan, antara lain proyek Infrastructure Development of
Space Oceanography (INDESO) yang sekarang digunakan untuk menangani illegal
fishing menggunakan teknologi satelit," ujar Indroyono seperti dikutip
dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, di Jakarta, Kamis (22/1).
Program lain, Indroyono melanjutkan, yaitu Ecoport,
program pengembangan pelabuhan-pelabuhan perikanan yang ramah lingkungan guna
meningkatkan sarana pelabuhan perikanan di Belawan, Sungailiat, Pelabuhan Ratu,
Kendari dan Bitung.
"Saat ini tengah dibangun pula dua kapal survey
hidro-oseanografi milik TNI-AL di Perancis, yang akan selesai pada semester I,
2015 yang akan datang," tambahnya.
Lebih lanjut, Indroyono mengatakan Dubes Prancis dan
Menko Kemaritiman juga sepakat untuk menggalang kerjasama pembangunan Marine
Techno-Park di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Direncanakan,
pusat teknologi kelautan di Kalimantan Timur tersebut akan berfungsi sebagai
pangkalan kapal-kapal riset Indonesia, serta kawasan industri migas untuk
kegiatan lepas pantai.
"Program pembangunan pusat teknologi kelautan ini
akan juga dikaitkan dengan kegiatan riset biota laut, seperti mangrove, serta
pengembangan sumber daya kemaritiman bekerja sama dengan
universitas-universitas di Prancis," ungkapnya.
Segera pula dirintis kerja sama antara Kemenko
Kemaritiman Indonesia dengan Sekretariat Jenderal Kemaritiman Prancis, pungkas
Indroyono. (Ids/E-1)
Sumber : Media Indonesia, 22.01.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar