TEMPO.CO, Houston - Penurunan harga minyak dunia mulai
membawa dampak buruk di sektor tenaga kerja. Karena pendapatannya merosot,
operator ladang minyak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap
sebagian karyawannya. (Baca juga: Harga BBM, Menteri Sofyan: Jumat ada Kabar
Baik.)
Ini yang dilakukan oleh Schlumberger, perusahaan minyak
yang bermarkas di Houston, Texas, Amerika Serikat. Kabar yang dilansir Business
Insider menyebutkan Schlumberger akan merumahkan 8 persen atau sebanyak 9 ribu
karyawannya.
Manajemen Schlumberger menyatakan hal ini dilakukan
sebagai respons atas penurunan harga minyak. "Serta mengantisipasi
rendahnya kegiatan eksplorasi pada 2015," demikian pernyataan yang dirilis
pada Kamis, 15 Januari 2015, waktu setempat. (Baca juga: Harga Minyak Turun,
Ini Saran DEN untuk Pemerintah.)
Schlumberger adalah penyedia peralatan dan jasa untuk
eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas terbesar di dunia. Perusahaan yang
didirikan di Prancis pada 1926 ini mempekerjakan sekitar 126 ribu karyawan dan
beroperasi di 85 negara.
Namun dalam satu semester terakhir pendapatan dan harga
saham Schlumberger merosot hingga 30 persen akibat penurunan harga minyak
dunia. Saat ini Schlumberger menyatakan nilai earnings per share (EPS) atau
pendapatan per lembar saham mencapai US$ 1,5, dan total penerimaan perusahaan
sebesar US$ 12,6 miliar. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nilai EPS
naik 11 persen dan penerimaan perusahaan meningkat 6 persen.
Sumber : Tempo, 16.01.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar