Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
menargetkan penggabungan tiga bank umum syariah (BUS) milik pemerintah akan
selesai pada tahun ini.
Ketua
OJK Muliaman Hadad mengatakan rencana penggabungan bank
syariah berpelat merah itu masih dalam proses pengkajian. "Merger syariah
sedang kami bicarakan. Tahun ini Insya Allah bisa disatukan," ujarnya,
Rabu (18/2/2015).
Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)
Syakir Sula mendukung rencana pemerintah untuk membentuk sebuah bank syariah
besar dari penggabungan beberapa bank umum syariah.
Menurutnya, dengan adanya sebuah bank besar syariah dapat
menjadi jangkar bagi bank umum syariah lainnya di Indonesia. "Indonesia
memang butuh bank syariah yang besar, ini harus segera dibentuk untuk menjadi
jangkar bagi bank syariah lainnya," kata Syakir.
Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia, aset bank
umum syariah pada November 2014 senilai Rp197,5 triliun mengalami kenaikan
senilai Rp23,5 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp174
triliun.
Kendati demikian apabila dibandingkan dengan aset pada
2013, aset yang dimiliki bank umum syariah senilai Rp180,36 triliun mengalami
kenaikan Rp42,77 triliun dibandingkan dengan asetnya pada 2012.
Rasio kredit bermasalah atau nonperforming financing
(NPF) per November tercatat sebesar 4,86% lebih tinggi dibanidngkan periode
yang sama tahun sebelumnya 3,08%. Rasio kecukupan modal perbankan syariah atau
CAR mencapai 15,66%.
Untuk rasio biaya operasional terhadap pendapatan
operasional (BOPO) perbankan syariah pun pada November 2014 sebesar 78,22%
mengalami penurunan bila dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya
mencapai 83,88%.
Jumlah bank umum syariah yang ada di Indonesia per
November 2014 sebanyak 12 buah. Selain itu terdapat 22 unit usaha syariah dan
163 bank perkreditan rakyat (BPR) syariah.
Syakir meminta agar dana proyek program infrastruktur
yang diberikan kepada sejumlah BUMN dapat dialiri melalui perbankan syariah.
"Proyek infrastruktur yang diberikan pemerintah
melalui bank syariah sebelum ke BUMN. Dana itu dimasukkan atau dialiri melalui
bank syariah karena dapat berpengaruh pada perkembangan bank syariah,"
ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Komunikasi Publik Kementerian
BUMN Teddy Poernama menuturkan saat ini tengah dilakukan kajian untuk merger
tiga bank syariah milik BUMN.
Rencananya, tiga bank syariah yang akan digabung yaitu
Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah.
Hal itu dilakukan karena masih minimnya perkembangan
ekonomi syariah di Indonesia. Padahal, jumlah penduduk di Indonesia, mayoritas
beragama muslim yakni sekitar 160 juta jiwa.
"Perkembangan ekonomi syariah sangat lambat terlihat
bank syariah penetrasinya dari sisi aset hanya sekitar 4% dibandingkan dengan
bank konvensional. Saat ini masih dibentuk tim untuk mengkaji kelayakan rencana
konsolidasi anak perusahaan bank syariah milik BUMN," tutur Teddy.
Sumber : Bisnis Indonesia, 18.02.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar