Kabar24.com, JAKARTA - Gempa besar berkekuatan 7,7
Skala Richter (SR) mengguncang Pasifik Selatan Papua Nugini, berpotensi
memicu gelombang tsunami berbahaya di garis pantai Pasifik.
Seperti dilansir The Wall Street Journal, gempa
berada pada kedalaman 65 kilometer (40 mil), sekitar 50 kilometer
(30 mil) tenggara dari kota Kokopo di timur laut Papua Nugini.
The Pacific Tsunami Warning Center
mengatakan gelombang tsunami yang berbahaya dimungkinkan bagi pantai yang
terletak dalam radius 1.000 kilometer (620 mil) dari Kokopo. Termasuk Papua
Nugini dan Kepulauan Solomon di dekatnya.
Pusat peringatan tsunami mengatakan potensi gelombang
tsunami mencapai 1 sampai 3 meter (3 sampai 10 kaki) yang mungkin bagi garis
pantai Papua New Guinea.
Para pejabat di ibu kota, Port Moresby, bekerja untuk
menghubungi rekan-rekan mereka di provinsi luar. Namun, kata Martin Mose,
Direktur Pusat Bencana Nasional Papua Nugini, belum ada laporan kerusakan atau
cedera dalam waktu satu jam setelah gempa tersebut.
"Situasi tampaknya berada di bawah kendali pada
tahap ini," katanya.
Chris
McKee, Asisten Direktur Observatorium Geofisika di Port Moresby
mengatakan gempa tersebut menyebabkan guncangan yang kuat dan cukup untuk
menjatuhkan barang-barang dari rak-rak lemari di Kokopo. Tetapi belum ada
laporan tentang kerusakan.
Pada sore hari, masih ada penampakan aktivitas gelombang
yang tidak biasa dan pejabat tidak yakin apakah tsunami terjadi. "Jika ada
tsunami, itu akan berdampak pada garis pantai terdekat."
Gelombang tsunami kurang dari 0,3 meter (1 kaki) bisa
memukul negara-negara pulau Pasifik lainnya seperti, Jepang, Australia, Filipina,
Indonesia dan Hawaii.
Gempa bumi sering terjadi di Papua Nugini. Negara ini
terletak di "Cincin Api" pusaran gempa dan gunung berapi aktif yang
membentang di sekitar Pasifik.
Sumber : Bisnis Indonesia, 30.03.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar