Bisnis.com, JAKARTA - Dana Moneter Internasional
(International Monetary Fund/IMF) menyetujui pemberian dana talangan
(bailout ) kepada Ukraina.
Menurut salah seorang pejabat di IMF, Dewan menyetujui
pinjaman US$17,5 miliar kepada Ukraina. Pinjaman itu akan diberikan
secara terpisah. Di akhir minggu ini dan bulan depan, Kiev akan menerima
masing-masing US$5 miliar.
Selain mendapatkan bailout dari IMF, Ukraina juga akan
mendapatkan pinjaman dari organisasi internasional lainnya mencapai US$7,5
miliar. Kemudian, dari penerbitan obligasi, Kiev diperkirakan mendapatkan
US$15,4 miliar lagi. Saat ini, para pejabat sedang menegosiasikannya dengan
pemegang surat utang.
“Ukraina telah menjalankan kebijakan yang diminta dan diharapkan.
Dengan begitu, program ini dapat dimulai dan kami memulainya dengan baik,” kata
Direktur
Pelaksana IMF, Christine Lagarde.
Pemberian bailout
terhadap Ukraina dilakukan dalam rangka menstabilkan kembali ekonomi dan nilai
mata uang yang terpuruk akibat konflik dengan Rusia terkait batas wilayah.
Akibat konflik
itu, ekonomi Ukraina mengalami keterpurukan. Nilai mata uang menyentuh rekor ke
level terendah, suku bunga mencapai yang tertinggi dalam 15 tahun, dan dana
cadangan bank sentral hanya sebesar US$,6,4 miliar – tidak cukup untuk menutupi
biaya impor selama lima minggu.
Mengenai
terpuruknya ekonomi Kiev, Perdana Menteri
Arseny Yatseniuk optimis ekonomi negara salah satu pecahan Uni Soviet
dapat mulai tumbuh pada 2016 setelah menjalankan program ini. Kemudian, sektor
keuangan dana masalah kas negara dapat terselesaikan.
Sumber : Bisnis Indonesia, 13.03.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar