Jakarta
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan realisasi
ekspor batu bara semester pertama 2016 mencapai 80,22 juta ton. Realisasi
ekspor itu lebih rendah 31,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu
sebanyak 117,328 juta ton.
Kepala Pusat
Komunikasi Publik Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan menurunnya volume ekspor
hingga paruh pertama tahun ini disebabkan oleh berkurangnya permintaan dunia.
Namun sayangnya Sujatmiko tidak merinci besaran ekspor ke masing-masing negara
tujuan. "India dan Tingkok mengurangi permintaan batu bara," kata
Sujatmiko di Jakarta, Selasa (11/7).
Sujatmiko
menuturkan rendahnya realisasi ekspor batu bara bukan menjadi satu
permasalahan. Pasalnya paradigmna pemerintah saat ini condong pada pemenuhan
dalam negeri. Dia bilang berkurangnya ekspor batu bara sejalan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Dalam
rencana tersebut RPJMN menargetkan produksi batubara nasional mencapai 400
juta ton pada 2019. Sebanyak 60 persen dari total produksi atau sekitar
240
juta ton dikonsumsi domestik.
"Yang
terpenting kebutuhan batu bara dalam negeri tercukupi," jelasnya.
Sumber
: BeritaSatu, 12.07.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar