YOGYAKARTA.
Kereta rel listrik yang digadang-gadang akan menggantikan kereta komuter Prambanan
Ekspres relasi Kutoarjo-Yogyakarta-Solo ditargetkan
beroperasi paling lambat pada 2019.
"Sekarang
masih 2016. Ya, paling lambat pada 2019 sudah bisa dioperasionalkan," kata
Menteri
Perhubungan Ignatius Jonan di sela pemantauan arus balik di Stasiun
Lempuyangan Yogyakarta, Jumat (15/7).
Menurut
dia, rencana penggantian kereta komuter Prambanan Ekspres (Prameks) dengan
kereta rel listrik membutuhkan waktu yang cukup lama karena pemerintah
memfokuskan pembiayaan untuk program lain.
"Ya
pelan-pelan. Kelengkapan infrastruktur dilakukan bertahap. Jika tidak bisa
diselesaikan 2017 akan dilanjutkan pada 2018 sehingga pada 2019 sudah bisa
dioperasionalkan," katanya.
Kelengkapan
infrastruktur yang dibutuhkan untuk operasionalisasi kereta rel listrik
pengganti Prambanan Ekspres adalah pemasangan tiang yang digunakan untuk
mengalirkan listrik aliran atas.
Jarak
antara Kutoarjo hingga Solo sekitar 120 kilometer. "Dengan perkiraan biaya
antara Rp1 miliar hingga maksimal Rp2 miliar per kilometer, maka dana yang
dibutuhkan mencapai lebih dari Rp200 miliar. Nanti dicarikan anggarannya,"
katanya.
Jonan
mengatakan, penggantian Prambanan Ekspres dengan kereta rel listrik akan
meningkatkan kapasitas daya angkut penumpang hingga dua kali lipat.
"Kapasitas
kereta rel listrik lebih besar meskipun tempat duduknya jarang-jarang. Tetapi
karena ini adalah kereta komuter, maka seharusnya hal tersebut tidak menjadi
masalah," katanya.
Sumber
: Kontan, 15.07.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar