JAKARTA.
Pusat
Logistik Berikat Cikarang Dry Port kembali menerima pengiriman kapas
kedua dari Brazil. Pengiriman ini diklaim bisa menghemat biaya logistik
pengusaha tekstil di tanah air. Selama ini pengambilan kapas hanya bisa
dilakukan di Malaysia sebagai tempat penyimpanannya.
“Mereka
tak perlu jauh-jauh untuk mengambil persediaan kapas dari Malaysia. Maklum,
selama ini stok komoditas itu hanya bisa disimpan di negeri Jiran itu,"
kata Ernovian G Ismy, Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dalam
keterangan tertulis, Jumat (29/7).
Selain
memangkas beban logistik, pengirimkan ke PLB di Cikarang juga bisa meringankan
beban cash flow para pengguna kapas khususnya pabrik tekstil. Beban cash flow
pabrik-pabrik tekstil pengguna kapas akan lebih ringan hingga tiga bulan.
Kebutuhan kapas untuk industri tekstil nasional setiap tahun diperkirakan
mencapai 650.000 ton hingga 700.000 ton.
Iskandar
Zulkarnaen, Ketua Komite Tetap Konektivitas & Multimoda, Kepelabuhanan dan
Kebandaraan KADIN Indonesia menambahkan, PLB ini merupakan langkah awal untuk
menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai maritime hub seperti cita-cita
pemerintah menjadi logistics hub di Asia Tenggara. Konsep Pusat Logistik
Berikat dinilai bersifat strategis untuk memberikan kepastian pasokan bahan
baku bagi industri nasional, dalam hal ini kapas.
“Selanjutnya
dapat dikembangkan agar menjadikan Indonesia sebagai logistics hub di Asia
Tenggara. Letak Indonesia yang strategis menguntungkan untuk tujuan tersebut,”
imbuhnya.
Sumber
: Kontan, 29.07.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar