SURABAYA.
PT
Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III menambah
fasilitas pelayanan dengan mendatangkan satu unit Mobile Harbour Crane (MHC).
Alat bongkar muat asal negeri pizza, Italia, ini digunakan untuk mendukung
kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
’’Ini
adalah komitmen kami untuk meningkatkan produktivitas bongkar muat di Pelabuhan
Tanjung Perak,’’ kata Kepala Humas Pelindo III Pelabuhan Tanjung Perak,
Oscar Yogi Yustiano melalui keterangan persnya kepada KONTAN, Kamis
(14/7).
Alat
berat tipe 2120E tersebut memiliki bobot 350 ton dan diangkut menggunakan
kapal pengangkut khusus, BBC Orion. Proses pemindahan alat
berat ini berlangsung kurang lebih 3 jam dan dikerjakan secara mandiri oleh
Pelindo III.
Kedatangan
MHC bermerek Italgru melengkapi alat bongkar yang ada di Pelabuhan Tanjung
Perak. Sebelumnya pelabuhan tersebut telah memiliki 7 unit MHC. Pihak Pelindo
III menjelaskan dengan adanya alat baru tersebut turut meningkatkan
produktivitas.
Sampai
dengan Mei 2016, arus barang yang dapat dikerjakan menggunakan MHC eksisting di
Terminal Jamrud Utara telah mencapai 4.055.364 ton/M3. ‘’Dengan tambahan satu
unit MHC, diharapkan proses bongkar muat bisa lebih cepat dan dapat mengurangi
biaya logistik,’’ ujarnya.
Tidak
hanya itu, MHC yang sanggup mengangkat beban maksimal 120 ton ini menggunakan
tenaga listrik sebagai bahan bakarnya. Listrik tersebut dipasok melalui
powerhouse yang tersedia di dermaga serta generator yang terdapat pada unit
MHC. Alhasil, polusi yang disebabkan dari gas buangan MHC berbahan bakar minyak
dapat diminimalisir.
’’Sebelumnya
kami juga telah membeli dua alat bongkar muat ramah lingkungan, yakni Ship
to Shore Crane (STS) atau Container Crane, yang digunakan di Terminal
Nilam Pelabuhan Tanjung Perak,’’ katanya.
Berdasarkan
spesifikasinya, MHC tipe 2120E memiliki daya jangkau hingga 51
meter. Sehingga memungkinkan pelayanan bongkar muat barang, baik curah
maupun petikemas. Khususnya untuk kapal berukuran besar seperti kapal generasi
keempat, post-panamax. Kapal itu memiliki dimensi lebar sampai 30
meter, panjang kapal hingga 300 meter dan kedalaman 11-13
meter.
Artinya,
kuantitas muatan kapal semakin banyak sehingga dapat mengurangi Bahan
Bakar Minyak (BBM) dan biaya kru kapal serta mengurangi biaya logistik.
’’Post
Panamax bisa memuat 4.000 hingga 5.000 bok peti kemas,’’ terangnya.
Sumber
: Kontan, 14.07.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar