JAKARTA.
Perpanjangan larangan operasional truk selama dua hari pada libur Lebaran,
menimbulkan kerugian yang lumayan besar bagi sejumlah perusahaan jasa angkutan
darat.
“Ruginya
pasti lebih dari Rp 20 miliar. Paling sedikit segitu,” kata Eka Sari Lorena Soerbakti,
Managing Director PT Eka Sari Lorena Transport di Gedung Kementerian
Perindustrian, Selasa (12/7).
Eka
mengakui bila dilihat dari skala bisnis, kerugiannya terbilang masih kecil
apalagi bagi perusahaan besar.
“Tapi
untuk perusahaan yang tidak cukup besar, itu cukup lumayan,” ujarnya.
Praktis,
seluruh 400 armada truk milik PT Eka Sari Lorena terhenti karena aturan
ini. Rinciannya 150 truk besar dan 250 truk pengiriman barang. Yang paling
terasa ialah truk untuk pengiriman barang.
“Kami
pegang banyak pesanan dari bisnis online jadi mohon maaf ada pengurangan
pendistribusian barang juga,” imbuh Eka.
Adapun
kontribusi bisnis angkutan barang dari ESL Express dan ESL Logistics sekitar
50% dari total pendapatan. Sisanya dipegang oleh angkutan penumpang. “Tapi
secara margin, angkutan barang lebih bagus,” tuturnya.
Eka
sebenarnya tidak masalah dengan penerapan aturan ini. Dia melihat memang
tujuannya untuk kenyamanan masyarakat. “Kesannya agak mendadak, tapi hal ini
dlakukan karena padatnya arus mudik lebaran,” katanya.
Hanya
saja, ia berharap, agar perpanjangan aturan seperti ini tidak kembali terulang
tahun depan.
“Tahun
depan, pemerintah bisa ajak kami duduk bersama untuk membahas persiapan mudik,”
tandasnya.
Info
saja, Kementerian Perhubungan memperpanjang larangan pengoperasian kendaraan
angkutan barang hingga 12 Juli 2016. Semula, pelarangan hanya
berlangsung sampai 10 Juli 2016.
Tipe
angkutan barang yang dilarang beroperasi antara lain kendaraan pengangkut bahan
bangunan, truk tempelan, truk gandengan, truk kontainer, serta truk pengangkut
barang yang memiliki sumbu lebih dari dua.
Aturan
ini ini diberlakukan untuk pengoperasian di jalan nasional, baik tol maupun non
tol, serta jalur wisata di 14 provinsi.
Sumber
: Kontan, 12.07.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar