KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan
Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum
LPPNPI) atau AirNav Indonesia menyelesaikan proses validasi navigasi
penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Majalengka pada Jumat
(30/3).
Proses validasi prosedur navigasi
bandara baru tersebut telah dilakukan sejak kemarin dengan menguji total
delapan prosedur penerbangan. Pengujian dilakukan dengan menggandeng Balai
Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kementerian Perhubungan menggunakan pesawat udara Beechcraft King Air B350-i dengan
registrasi PK CAP.
“Pengujian ini melakukan beberapa
manuver untuk memvalidasi delapan prosedur penerbangan berbasis satelit atau
performance-based navigation (PBN),” ujar Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia,
Didiet K. S. Radityo dalam keterangan resminya, Jumat (30/3).
Dia menyampaikan, kegiatan validasi
ini dilakukan demi memastikan keselamatan dan efisiensi penerbangan di Bandara
Kertajati yang rencananya akan mulai beroperasi pada bulan Mei 2018.
Dalam dua hari ini kalibrasi
Kertajati telah menyelesaikan delapan prosedur berupa standard instrument departure
(SID) empat prosedur, standard arrival runway (STAR) dua prosedur dan
instrument approach procedure (IAP) du prosedur.
"Lima prosedur divalidasi pada
hari pertama sedangkan tiga prosedur divalidasi pada hari kedua. Prosedur ini
akan memastikan keselamatan dan efisiensi penerbangan dapat berjalan dengan
baik di BIJB,” ungkap Didiet.
Lima Prosedur PBN yang divalidasi
pada hari pertama adalah standard instrument departure runway 32 (DAGOH 1B
departure), standard arrival runway 14 (DAGOH 1C arrival), instrument approach
procedure dan missed approach procedure runway 14 serta standard instrument
departure runway 14 (DAGOH 1A departure).
Sedangkan tiga prosedur yang
divalidasi pada hari kedua adalah standard instrument departure runway 14
(Lacap 1A departure), standard arrival runway 32 (Gapit 1D arrival) dan RNP
approach procedure runway 32.
Didiet bilang, proving flight ini
menjadi salah satu bukti bahwa operasional penerbangan di BIJB sudah siap
dilaksanakan. Dari sisi AirNav, progres pembangunan menara air traffic control
(ATC) sudah rampung dan hanya finishing beberapa hal kecil. "Personel
navigasi penerbangan juga sudah kami siapkan, termasuk program training untuk
meningkatkan kompetensi dan keahlian mereka,” paparnya.
AirNav Indonesia menginvestasikan Rp
149 miliar untuk operasional navigasi penerbangan di BIJB dimana Rp 109 miliar
untuk peralatan communication, navigation, surveillance and automation (CNS-A),
sedangkan Rp 40 miliar lagi untuk pembangunan tower ATC.
Untuk personel navigasi penerbangan,
pada tahap awal akan ditempatkan sembilan orang ATC, tiga orang aeronautical
communication (COMM), enam orang teknisi communication, navigation,
surveillance (CNS) dan satu orang teknisi support.
Sumber : Kontan, 30.03.18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar