KONTAN.CO.ID
-JAKARTA. Rencana Telkomsel berinvestasi di Gojek
dinilai sebagai solusi untuk mempercepat penguatan bisnis digital yang kini
jadi fokus anak usaha PT Telkom itu. Dengan dukungan Gojek yang memiliki basis data
customer yang lebih solid, Telkomsel akan lebih mudah untuk mengoptimalkan
kekuatan infrastrukturnya.
Piter
Abdullah, Direktur Eksekutif Core Indonesia berpendapat, penguatan bisnis
Digital sudah menjadi kebutuhan bagi perusahaan telko seperti halnya Telkomsel.
"Sementara
Gojek yang memiliki ekosistem pasar yang besar dan matang bisa menjadi sumber
pendapatan baru yang dibutuhkan oleh Telkomsel," jelas Piter Abdullah, Direktur Eksekutif Core Indonesia, Kamis (8/10).
Piter
menambahkan, sinergi dengan Gojek akan mendorong trafik
penggunaan data di Telkomsel bakal terus meningkat. Disinilah
kemampuan Telkomsel untuk mengoptimalkan potensi pasar di Gojek bakal menjadi
kunci dari keberhasilan dari sinergi itu.
Selain
itu, lanjut Piter, sebagai anak perusahaan BUMN, Telkomsel juga dapat ikut
membantu percepatan digitalisasi ratusan ribu UMKM yang selama ini
menggantungkan usahanya lewat ekosistem Gojek.
"Pandemi
COVID-19 telah mendorong terjadinya banyak perubahan perilaku berbisnis.
Transaksi daring semakin meningkat dan ini bisa dioptimalkan oleh
Telkomsel," ujarnya.
Saat
ini Gojek merupakan aplikasi on demand dengan jumlah pengguna aktif terbanyak
di Indonesia. Data menunjukkan bahwa 1 dari 2 orang Indonesia memiliki aplikasi
Gojek.
Di samping itu, volume transaksi harian di Gojek juga sangat besar. Dengan 177 juta pengguna, Gojek menjadi rumah bagi 500.000 UMKM dan hampir 2 juta mitra driver.
Paling ramah bagi pengguna
Ekosistem
bisnis Gojek telah mendapat peringkat satu user experience sebagai aplikasi
paling ramah bagi pengguna. Selain itu, dalam hal pengalaman pelanggan atau
customer experience, start up ini menempati posisi terbaik kedua.
Penilaian
tersebut berasal dari hasil riset global berjudul Delivery Apps in Time of
COVID-19: Global Benchmark. Hasil riset itu menyebutkan bahwa GoFood telah
mendorong protokol keamanan dan kebersihan dalam menjalankan fungsi layanan
antarmakanan di tengah situasi pandemi.
Fitur
GoFood, bahkan mengungguli 46 aplikasi pengantaran belanja lainnya di 17 negara
di Eropa, Amerika, Afrika, Asia, dan Australia.
"Pandemi
ini adalah momentum bagi Telkomsel untuk bisa berinvestasi di startup yang bisa
mendukung penguatan bisnisnya. Dan captive market itu tersedia di Gojek,"
imbuh Piter.
Secara
bisnis, pendapatan Telkomsel sendiri sudah sangat tergantung dari segmen
digital. Pada semester I-2020, ditengah Pandemi yang makin meluas, bisnis
digital Telkomsel justru tumbuh 13,5% daripada semester I tahun 2019.
Pendapatan
bisnis digital naik dari Rp 28,1 triliun menjadi Rp 31,9 triliun. Pendapatan
broadband meningkat 14% dan layanan digital naik 10%.
"Bisnis
digital Telkomsel membuat kontribusinya terhadap pendapatan Telkom menjadi
72,4% dari 62,2% di tahun lalu," ujar Direktur Keuangan Telkom Heri
Supriadi dalam Public Expose Live 2020 belum lama ini.
Sumber
: Kontan, 08.10.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar