KONTAN.CO.ID
- KUALA LUMPUR. Nasib maskapai penerbangan Malaysia Airlines masih berada ujung
tanduk. Menyusul belum ada kemajuan positif dari negosiasi restrukturisasi
Malaysia Airlines dengan perusahaan pemberi sewa pesawat (lessor).
CEO Malaysia Airlines Izham Ismail mengatakan pihaknya
"tidak punya pilihan selain menutup perusahaan" jika lessor
memutuskan untuk tidak mendukung rencana restrukturisasi utang.
"Ada
kreditur yang sudah setuju. Ada yang masih menolak, dan kelompok lain masih
50:50," kata Izham dalam wawancara dengan The Edge.
"Saya
perlu mendapatkan 50:50 yang (bergabung) dengan mereka yang telah setuju. Saya
mengerti jumlah kreditur yang cukup besar telah setuju."
Izham
mengatakan rencananya adalah untuk merestrukturisasi neraca maskapai selama
lima tahun, mencapai titik impas pada 2023 dengan asumsi bahwa permintaan di
pasar domestik dan Asia Tenggara kembali ke level 2019 pada kuartal kedua dan
ketiga tahun 2022.
Rencana
tersebut juga akan membutuhkan suntikan dana segar dari pemegang saham, dana
negara Khazanah Nasional, untuk membantu maskapai tersebut selama 18 bulan ke
depan.
Malaysia Aviation Group (MAG), perusahaan induk
maskapai, tidak segera menanggapi pertanyaan Reuters melalui surel yang
dikirimkan.
Lessor
yang mengklaim mewakili 70% pesawat dan mesin yang disewakan kepada grup
Malaysia Airlines menyebut rencana itu "tidak tepat dan cacat fatal"
dan berjanji untuk menantangnya, menurut orang-orang yang mengetahui masalah
tersebut dan surat dari firma hukum London yang dilihat oleh Reuters.
Izham
mengatakan lessor perlu membuat keputusan paling lambat 11 Oktober, sehingga
maskapai dapat memutuskan apakah akan melanjutkan rencana restrukturisasi atau
"melaksanakan Rencana B".
Izham
mengatakan Plan B dapat melibatkan pengalihan sertifikat operator penerbangan
(AOC) Malaysia Airlines ke maskapai baru dengan nama berbeda, atau memanfaatkan
AOC dari maskapai saudara Firefly dan MASwings.
"Jika
Anda bertanya kepada saya, apakah Plan B dapat dipercaya? Tentu saja. Kami
memiliki semua keahlian yang telah disiapkan."
Sumber
: Reuters - Kontan, 10.10.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar