KONTAN.CO.ID
- JAKARTA. Dalam rangka menjawab kebutuhan pasar di masa pandemi Covid-19,
emiten transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD) memodifikasi
layanannya melalui anak usaha Bigbird yang bergerak di layanan carter bus dan
Goldenbird di bidang jasa kendaraan pelat hitam. Dimodifikasi berdasarkan
kebutuhan pasar/konsumen.
Direktur Blue Bird Sigit Djokosoetono mengatakan,
pihaknya berkomitmen memberikan solusi transportasi aman dan nyaman. Hal ini
sejalan dengan langkah pemulihan yang dilaksanakan pemerintah secara bertahap
saat ini di mana pihaknya mengembangkan layanan untuk shuttle, carter
kendaraan, maupun logistik dan wisata.
Modifikasi
layanan tersebut, misalnya pada layanan antar-jemput untuk karyawan melalui
armada Bigbird juga dimanfaatkan sebagai angkutan logistik khusus pada
barang-barang berukuran besar. Penyesuaian layanan logistik ini dilakukan
memanfaatkan jok penumpang yang dilepas.
“Jadi
kapasitas angkutnya bisa lebih besar. Bigbird ini juga bisa mengangkut
komunitas sepeda yang saat ini digandrungi masyarakat dan kami telah
memodifikasi bus ini untuk membawa berbagai jenis sepeda,” ujar Sigit, Minggu
(11/10).
Anak
usaha Blue Bird lain, Golden Bird melakukan penyesuaian dengan merambah sektor
korporasi lewat aplikasi Goldenbird Corporate App dan paket
penggunaan armada untuk durasi satu jam.
Menurut
Sigit, kebutuhan dan permintaan dari konsumen serta pelanggan banyak mengalami
perubahan dari layanan usaha Goldenbird. “Oleh karena itu kami juga melakukan
penyesuaian sehingga pelanggan mendapatkan benefit sesuai dengan kebutuhan
mereka masing-masing,” ujar Sigit.
Salah
satu fitur yang ditawarkan adalah Goldenbird Corporate App, yaitu program sewa
kendaraan untuk perusahaan dimana biaya sewanya hanya akan dihitung sesuai
dengan penggunaan dari armada.
Selain
itu, fitur tambahannya juga layanan aplikasi ini dapat berbagi biaya sewa dalam
satu perjalanan searah. Hal ini ditujukan agar penyewaan armada tidak membebani
pihak pemesan apabila armada memang tidak beroperasi, ataupun jumlah
penggunaannya yang lebih efisien di masa PSBB.
Sigit
menambahkan, bahwa seluruh layanan Blue Bird Group mengacu pada prosedur dan
protokol kesehatan tatanan kehidupan baru atau era new normal. Pelanggan juga
akan dapat memperoleh berbagai pilihan layanan yang sesuai dengan dibutuhkan
dalam penawaran paket yang menarik.
Blue
Bird juga memaksimalkan penggunaan metode pembayaran secara non-tunai Pada masa
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal tersebut untuk meminimalisir
kontak antara pengemudi dan penumpang selama pandemi Covid-19.
General Manager Corporate Communications Blue
Bird, Aninda Perdana mengatakan, saat ini perseroan telah menggandeng
berbagai kerja sama baik dengan layanan e-wallet maupun bank untuk
memfasilitasi metode pembayaran non-tunai. "Kerja sama tersebut antaranya
terjalin dengan DANA, LinkAja, Bank CIMB Niaga, BRI, Bank
OCBC, Bank Standard Chartered, Bank Permata hingga Bank Mandiri," kata Aninda.
Aninda
menambahkan, pilihan pembayaran non-tunai tersebut telah tersedia melalui
aplikasi My Bluebird. Kerja sama yang baru saja dijalin oleh Blue Bird pada
tahun ini yaitu menggandeng GoPay sebagai salah satu layanan pembayaran
nontunai.
Melalui
QRIS, pelanggan hanya perlu memindai kode QR yang terdapat dalam taksi dengan
layanan GoPay yang berada di aplikasi Gojek. Tanda bukti pembayaran juga
langsung masuk ke aplikasi Gojek sehingga pengguna tak perlu lagi meminta struk
ke pengemudi. "Fitur dari pembayaran melalui GoPay telah tersedia di lebih
dari 11 ribu armada taksi Blue Bird di seluruh Indonesia," tutur Aninda.
Adapun
kolaborasi antara Blue Bird dengan mitra bank mencakup berbagai penawaran promo
spesial. Penawaran promo ini diharapkan dapat semakin mendorong implementasi
dari metode pembayaran dengan nontunai, khususnya pada masa pandemi saat ini.
Sumber : Kontan, 11.10.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar