KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 memukul keras kinerja PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) di sepanjang sembilan bulan pertama 2020.
Data yang diperoleh Kontan menunjukkan, pendapatan Matahari pada periode tersebut anjlok 57,5% secara tahunan Dengan begitu, LPPF hanya mengantongi pendapatan sebesar Rp 3,33 triliun, dari Rp 7,83 triliun pada periode sama tahun 2019.
Penjualan
eceran yang berkontribusi 64% terhadap total pendapatan LPPF turun 57,6% year
on year (yoy), dari Rp 5,03 triliun menjadi Rp 2,13 triliun. Kemudian,
penjualan konsinyasi (bersih) berkurang 57,7% yoy menjadi Rp 1,15 triliun dan
pendapatan jasa terkoreksi 44,4% yoy menjadi Rp 50 miliar.
Penurunan penjualan turut membuat bottom line
LPPF berkinerja negatif. Sepanjang sembilan bulan pertama 2020, LPPF
mencatatkan rugi bersih Rp 616,61 miliar. Padahal, pada periode sama tahun
2019, LPPF masih membukukan laba bersih Rp 1,19 triliun.
Restrukturisasi bisnis
Dalam
keterangan persnya, CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari
Department Store Terry O'Connor mengatakan, pandemi Covid-19 yang sedang
berlangsung mempercepat penutupan gerai-gerai yang berkinerja kurang baik
sejalan upaya Matahari dalam restrukturisasi bisnis.
Terkait hal tersebut, sepanjang tahun ini, LPPF telah menutup tujuh gerai ritel format besar. Selain itu, LPPF juga telah menutup seluruh gerai khusus.
Sejatinya,
kinerja LPPF mulai pulih dan stabil pada bulan Juli, Agustus, hingga
pertengahan September. Namun, mulai 14
September hingga awal Oktober 2020, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlaku kembali di Jakarta. Ini menyebabkan gerai LPPF terpaksa tutup.
Di
sisi lain, perusahaan ini tetap membuka tiga gerai format besar. Saat ini LPPF
mengoperasikan 153 gerai di 76 kota di seluruh Indonesia. Perusahaan berniat
mengakhiri tahun ini dengan portofolio sekitar 150 gerai format besar yang
menguntungkan.
"Rencana
pemulihan LPPF masih berjalan sesuai rencana. Namun, peningkatan kunjungan ke
gerai masih tertahan oleh PSBB pada September 2020," ujarnya dalam
keterangan resmi.
Ke
depan, LPPF akan melakukan kontrol ketat atas pengeluaran dan melanjutkan pembekuan
belanja modal kecuali untuk kebutuhan pembukaan toko di kuartal ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar