KONTAN.CO.ID
- JAKARTA. Kinerja kapal angkutan barang PT Pelayaran
Nasional Indonesia atau Pelni (Persero) melonjak 230% atau naik dari 725 teus
di kuartal III-2019 menjadi 2.370 teus di kuartal III-2020.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan, rute sesuai dengan yang ditetapkan dan jadwal yang ditentukan sesuai emplooi (tepat waktu dalam pengiriman). "Sebagai pengangkut port to port, barang selalu tersegel saat diangkut (sesuai dengan shipping instruction)," ujar Yahya saat paparan kinerja perseroan, Jumat (16/10).
Yahya
menyebut, tujuan Surabaya-Morotai yang selalu penuh kapalnya atau okupansi tol
laut yang cukup tinggi. Menurutnya, jika muatan masih ada yang kosong di kapal
tol laut dan waktunya sudah harus berangkat kapalnya maka boleh diisi barang
komersial, dengan catatan harga komersial berbeda dengan harga tol laut.
Selain
itu fungsi komersial biasanya dipenuhi untuk muatan baliknya agar memenuhi
okupansi, karena muatan berangkat full dengan tol laut. Untuk trayek penugasan
tol laut ada 8 trayek yang terdiri dari 3 homebase Bitung, Tanjung Priok dan
Tanjung Perak
Untuk
pengiriman barang langsung dengan Red Pack menggunakan
Kontainer dapat diisi dengan sistem LCL (Less Container Loaded), dapat dimanfaatkan
oleh UMKM agar mendorong dan menggerakkan UMKM dalam pengiriman barang.
Untuk
layanan logistik, Pelni memiliki "Rumah Kita" yaitu distributor
yang menampung barang-barang untuk dapat dijual ke ritel dengan harga yang sama
sehingga harga di Jawa Port dan Rumah Kita bisa terjamin sama, agar tidak
terjadi disparitas harga. Rumah kita dikelola oleh PT SBN, agar harga di tujuan
bisa sama dengan harga di asalnya.
Pelni
juga menargetkan lakukan pengembangan Aplikasi My Cargoo pada tahun 2021.
Yaitu aplikasi multiplatform yang bisa digunakan untuk semua kapal Pelni dan
kapal lainnya seperti kapal BUMN dan kapal swasta untuk angkutan barang, dan
melakukan kolaborasi dengan BUMN dan swasta
Mengacu
pada aturan Pemerintah, Pelni selalu support kebijakan Pemerintah agar
operasionalnya dapat berjalan sesuai dengan GCG. Monitoring keberlanjutan
protokol kesehatan juga dimonitor oleh 2 tim di PELNI yaitu Tim Task Force dan
Tim Tanggap Darurat Covid-19
"Kapal
PELNI menerapkan protokol kesehatan dan telah diuji oleh KNKT, sehingga
diharapkan Pemda untuk tidak khawatir membuka pelabuhan yang masih ditutup.
Pemda yang ada tujuannya tol laut, agar dapat membuka potensi yang dapat
dikembangkan agar dapat menambah suplai Tol Laut," jelas Yahya.
Yahya
juga berharap pada kuartal IV bisa berkolaborasi dengan stakeholder dan
harapannya agar sesama BUMN logistik dapat bersinergi Selain itu, high season
diharapkan Pelabuhan dapat saling mensupport kapal Pelni agar dapat mengangkut
penumpang.
Pelni
yang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang
transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal
penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas.
Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah T3P dimana kapal perintis menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas.
Pelni
juga mengoperasikan sebanyak 20 kapal Rede. Sedangkan pada pelayanan bisnis
logistik, kini Pelni mengoperasikan 4 kapal barang, 8 kapal tol laut serta 1
kapal khusus ternak.
Sumber : Kontan, 16.10.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar