Bisnis.com,
JAKARTA - Walau disebut akan berkolaborasi, Pelabuhan Patimban dan Tanjung Priok tetap akan berkompetisi meraih pasar kawasan
industri di sekitar Jawa Barat. Persaingan ini dinilai dapat berdampak positif
bagi industri.
Pakar Maritim ITS Surabaya Raja Oloan Saut
Gurning menuturkan intensitas kompetisi jasa kepelabuhanan antara berbagai
entitas operator terminal di Pelabuhan Tanjung Priok dan konsorsium operator
Patimban akan faktual dan memberi pengaruh positif bagi pengguna jasa.
Pengaruh
positif ini akan berdampak bagi hinterland di sekitar Banten, DKI, Jabar dan
Jateng, serta foreland di berbagai wilayah di Indonesia.
"Persaingan
mungkin akan terjadi tidak hanya secara horizontal tetapi juga pada vertikal.
Persaingan horisontal sudah dapat diperkirakan kuat akan lebih pada kluster
layanan kapal dan komoditas khususnya kontainer dan kendaraan," ujarnya
kepada Bisnis, Minggu (29/11/2020).
Sedangkan
persaingan secara vertikal akan mulai muncul pada layanan turunan atau ekspansi
lainnya, khususnya layanan logistik yaitu pergudangan, depo, angkutan darat multimoda.
Lebih
detail parameter persaingan akan lebih mengarah pada level biaya dan kinerja
penyediaan paket jasa yg terefleksi pada tarif CHC, biaya total pelabuhan atau
mungkin juga biaya dan biaya demurrage.
Sementara
itu, dari parameter waktu variabel BCH (box crane per hour) dan BSH (box per
ship hour) serta waktu total di pelabuhan (turn-round time, TRT) akan menjadi
parameter kuat pemilihan para pemilik barang dan pelayaran.
Selain
itu, dia menilai bisa juga di masa mendatang dalam kondisi yang intensitas
persaingannya meningkat, kinerja logistik juga akan menjadi faktor yang
sensitif, khususnya total biaya dan waktu logistik (lead-time), termasuk
fleksibilitas jadwal, frekuensi dan aksesibilitas darat
Dalam
jangka panjang berbagai operator terminal kontainer dan kendaraan di Pelabuhan
Tanjung Priok sudah terlebih dahulu memiliki banyak modal eksis yang lebih baik
dari perspektif pasar.
"Namun,
jika berbagai pencapaian teknis, operasional, komersial dan logistik dapat
diimbangi oleh Pelabuhan Patimban, maka banyak penguatan penting yang perlu
dilakukan berbagai entitas eksis di Priok. Utamanya, mungkin terkait layanan
logistik yang terintegrasi," paparnya.
Layanan
terintegrasi ini baik layanan logistik yang fisik maupun sistem informasi
layanan barang dan kapal. Berbagai operator terminal di Pelabuhan Tanjung Priok
perlu melakukan penguatan, karena saat ini sifatnya yang masih parsial.
Sementara, konsorsium Patimban dapat lebih mudah menjadikan integrasi ini
sebagai inovasi baru.
Sumber
: Bisnis, 30.11.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar