JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta wakil menteri dan para menteri bekerja sungguh-sungguh, terutama pada waktu 100 hari ini karena masa 100 hari ini sangat penting untuk meletakkan dasar-dasar bagi pelaksanaan program pembangunan lima tahun mendatang.
Presiden menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan seusai melantik lima wakil menteri dan Kepala BKPN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/11). Dalam acara tersebut hadir Wakil Presiden Boediono beserta sejumlah pimpinan lembaga tinggi dan menteri.
Lima wakil menteri yang dilantik hari ini adalah Wakil Menteri Perindustrian Alex Retra Ubun, Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurti, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Sutantono, dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak.
"Kita bertekad lima tahun mendatang melakukan sesuatu yang lebih baik, dengan tekad mencapai sasaran pembangunan yang lebih baik. Kita sendiri sudah menetapkan program 100 hari dan lima tahun mendatang untuk Kabinet Indonesia Bersatu II. Oleh sebab itu, 100 hari pertama ini sangat penting.
Sebab, kita menetapkan landasan pembangunan dengan antara lain mengacu pada 15 program prioritas," tutur Presiden. Dalam kesempatan itu, Presiden memberikan instruksi kepada Kepala BKPM dan lima wakil menteri.
Kepada Kepala BKPM, Presiden mengharapkan peningkatan investasi untuk memacu pertumbuhan tujuh persen atau lebih pada 2014.
"Lakukan agar bisa tercapai dana investasi rata-rata setahun Rp 2.000 triliun untuk mencapai pertumbuhan 7 persen," kata Presiden.
Kepada Wakil Menteri Pertanian, Presiden menginstruksikan untuk mencapai swasembada di bidang produksi dan komoditas pertanian, seperti jagung, gula, kedelai, dan daging sapi.
Adapun kepada Wakil Menteri Perindustrian, diharapkan pada lima tahun mendatang sudah dilakukan revitalisasi dan modernisasi pabrik pupuk, gula, dan manufaktur lainnya.
Selanjutnya, terhadap Wakil Menteri Perdagangan selain mengaktifkan perdagangan dalam negeri dan antarpulau Presiden juga mengingatkan agar terus aktif di berbagai organisasi dunia, mulai dari ASEAN hingga dengan G20.
Sementara, untuk Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Presiden mengakui tugasnya sangat berat karena harus melakukan pembangunan infrastruktur mulai dari transportasi, energi, bahkan infrastruktur pertanian.
Terakhir, kepada Wakil Menteri Perhubungan, Presiden mengingatkan sebelum tercapainya keterhubungan antara Indonesia dan negara-negara ASEAN dan lainnya Indonesia harus memiliki keterhubungan dalam negeri, termasuk juga antarpulau.
"Tingkatkan sektor transportasi antarpulau untuk menghubungkan terjalinnya perdagangan," ujar Presiden.
Sumber : Kompas, 11.11.09 (editor: mbonk).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar