JAKARTA: Operator pelayaran
masih optimistis pangsa muatan angkutan laut Indonesia, baik dalam negeri
maupun luar negeri akan menembus 1 miliar ton dalam dua atau tiga tahun ke
depan meskipun ada kekhawatiran terhadap dampak krisis di Eropa.
Ketua Umum Indonesian
National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan untuk itu,
operator pelayaran terus melakukan konsolidasi armada niaga nasional dalam
meningkatkan daya saing angkutan.
“Konsolidasi itu terutama
untuk memperbanyak porsi muatan laut luar
negeri (ekspor impor),” katanya kepada Bisnis, di Jakarta, hari ini.
Pihaknya optimistis operator
pelayaran nasional dapat meningkatkan peranya pada kegiatan angkutan laut luar
negeri. “Setidaknya pada 2020, kita akan meningkatkan market share kapal
nasional di sektor angkutan luar negeri menjadi 20%,” ujarnya.
Hingga akhir 2010, muatan
angkutan laut Indonesia, baik domestik maupun luar negeri mencapai 876,1 juta
ton dengan perincian 308,9 juta ton muatan dalam negeri dan 567,2 juta ton
muatan ekspor- impor.
Untuk kegiatan angkutan luar
negeri, kapal berbendera Indonesia baru mengangkut sekitar 51,2 juta ton atau
9,0% dari total pangsa pasar angkutan ekspor-impor, sedangkan pangsa domestik
sudah 99% diangkut kapal nasional.
Direktur Lalu Lintas dan
Angkutan Laut Direktorat Perhubungan Laut Kemenhub Adolf Tambunan mengatakan
pihaknya menargetkan kapal merah putih bisa mengangkut muatan ekspor maupun
impor minimal 20% pada 2020.
Dia menegaskan instansinya
akan mengusulkan agar sektor pelayaran yang bergerak pada kegiatan pengangkutan
ekspor dan impor diberikan insentif fiskal berupa penghapusan PPN 10 % yang
selama ini di bebankan kepada kapal Indonesia.
Menurut dia, kebijakan
tersebut bertujuan untuk memberikan perlakuan yang sama di bidang fiskal antara
kapal yang dioperasikan perusahaan pelayaran nasional dan asing sehingga
terjadi persaingan yang sehat. (Bsi)
Sumber : Bisnis Indonesia,
08.12.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar