JAKARTA: PT Pos Indonesia (Posindo) membutuhkan investasi sebesar Rp130 miliar guna memperbaiki infrastruktur teknologi informasi pada perangkat layanan berbasis online.
Direktur Utama Posindo I Ketut Mardjana mengungkapkan pihaknya akan menerapkan teknologi internet guna mengoptimalkan layanan dari seluruh core bisnis seperti mailing, financial services, serta logistik. Dia menargetkan 90% layanan Posindo di seluruh Indonesia berbasis online pada tahun depan.
Ketut menambahkan pihaknya akan fokus mengembangkan sejumlah infratsruktur teknologi informasi seperti layanan jasa suara, layanan data network, internet akses, dan jasa konsultasi dan desain bidang teknologi informasi.
“Harus diakui bahwa perkembangan teknologi telah membunuh bisnis personal mail. Namun, peluang bisnis corporate mail masih sangat besar,”ujarnya.
Ketut menambahkan sebagian besar layanan Posindo kini telah terintegrasi dengan sambungan internet yang memungkinkan peningkatan kualitas dan ketepatan kiriman. Dia mencatat jaringan Posindo sudah memiliki 3.700 Kantor pos online yang dilengkapi perangkat mobile pos di beberapa kota besar.
Selain itu, seru Ketut, pihaknya telah mengembangkan sistem kode pos yang mempermudah proses pengiriman barang dengan sistem identifikasi berbasis teknologi. Sistem kode pos kini terintegrasi pada layanan web yang menyuguhkan sejumlah fasilitas seperti tracking dan pembayaran online.
Selain itu, menurut Ketut, tren perkembangan bisnis menuju e-commerce telah mendongkrak potensi layanan surat dan paket. Dia mencatat kontribusi pendapatan dari layanan pengiriman paket dan surat dari sektor korporasi meningkat hingga 30%.
“Permintaan pengiriman barang terus meningkat melalui plazapos.com sejak diluncurkan Oktober lalu,”jelasnya.
Ketut menargetkan Posindo dapat meningkatkan market share pengiriman surat melalui sistem online hingga 30%. Dia mencatat hingga kini market share Posindo baru sebesar 3,5%.
Ketut berharap dengan memodernisasi layanan online, kontribusi setiap core bisnis juga nantinya diharapkan berubah, tidak lagi terlalu didominasi surat dan paket, namun masing-masing hampir sama proporsinya. (25/Bsi)
Sumber : Bisnis Indonesia, 22.12.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar