JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Muslich Zainal Asikin berpendapat,
seharusnya ada perbaikan teknologi untuk mengatasi panjangnya antrean masuk ke
jalan tol. Menurut dia, seharusnya tidak ada lagi pembayaran tol dengan cara
tunai.
"Seharusnya bayar tol
tidak pakai berhenti. Tirulah negara-negara maju, atau nggak usah jauh-jauh
tiru Malaysia. Di Malaysia saya kira nggak ada lagi berhenti untuk bayar
tol," ujar Muslich ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (20/3/2012) untuk
menanggapi kejadian Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mendadak menjadi petugas
pintu tol lantaran gusar melihat antrean panjang di gerbang Tol Semanggi menuju
Slipi, Selasa pagi.
Dia menerangkan, sistem
pembayaram tol di negara tetangga tersebut sudah terhubung dengan bank. Pemilik
mobil mendaftarkan nomor mobilnya ke semacam operator. Nomor mobil tersebut
nanti terintegrasi dengan rekening pemilik mobil. Saat pengendara masuk jalan
tol, pembayarannya pun otomatis dipotong dari rekening. "Sudah tidak ada
lagi transaksi cash (tunai)," tegas Muslich.
Dengan cara penggunaan
teknologi seperti itu, kata dia, maka antrean masuk tol hanya untuk membayar
pun tidak akan ada lagi.
Musclich pun berpendapat,
loket tol juga harus diperbanyak. Loket harus seimbang dengan volume kendaraan
yang masuk ke jalan tol. Selain itu,
seharusnya loket tol berada agak menjorok ke dalam tol. Dengan begitu, antrian
pun tidak memakan atau membuat macet jalan non tol. "Posisi loket tol
dibawa masuk lebih ke dalam (jalan tol). Kalau dia terlalu menjorok ke luar,
bisa terjadi kemacetan di jalan luar non tol," pungkas Muslich.
Seperti diberitakan, Menteri
BUMN Dahlan Iskan mendadak menjadi petugas pintu tol lantaran gusar melihat
antrean panjang di gerbang Tol Semanggi menuju Slipi, Selasa pagi. Dahlan
melihat antrean mobil yang sangat panjang di depan pintu tol tersebut. Tak
kurang ada sekitar 30 mobil yang antre di depan gerbang tol tersebut
"Padahal saya sudah menginstruksikan berpuluh-puluh kali bahwa antrean paling
panjang 5 mobil," kata Dahlan.
Ia pun langsung turun dari
mobilnya dan menemukan dua loket tol yang kosong. Hanya satu loket manual dan
satu loket otomatis yang buka. Dahlan pun langsung masuk ke loket itu dan
membuang kursi yang ada di situ. "Tidak ada gunanya kursi ini,"
katanya.
Menurut penuturan Kepala
Humas Kementerian BUMN Rusdi, Dahlan kemudian memutuskan membuka pintu
penghalang. Mobil yang antre saat itu pun akhirnya diminta segera masuk dan
gratis agar antrean berkurang. Sekitar 100 mobil masuk tol secara gratis.
Sumber : Kompas, 20.03.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar