MANILA, KOMPAS.com -- Kapal
pesiar Azamara Quest, yang berisi tak kurang dari 1.000 penumpang dan awak
kapal, terhanyut di perairan Laut Sulu dekat Pulau Kalimantan, setelah dua
mesinnya mati akibat terbakar, Sabtu (31/3/2012). Lima awak kapal dilaporkan
terluka dalam insiden kebakaran yang terjadi pada Jumat (30/3/2012) tengah
malam.
Juru bicara Kesatuan Penjaga
Pantai Filipina Letnan Commander Algier Ricafrente mengatakan, pihaknya pertama
kali menerima kabar insiden kapal Azamara Quest, Sabtu pagi, dari sebuah
perusahaan pelayaran feri dan penarikan kapal di Manila. Saat itu, posisi kapal
berada sekitar 139 kilometer sebelah barat daya Karang Tubbataha yang masuk
dalam wilayah Filipina.
Pihak Azamara Club Cruises—
perusahaan operator kapal pesiar tersebut, menyatakan bahwa kapal saat ini
menggunakan sumber tenaga cadangan dan terapung-apung di kawasan laut yang
tenang di dekat Kalimantan, Indonesia. Kapal tersebut membawa 590 penumpang dan
411 awak kapal. Sebagian besar penumpang adalah orang Amerika dan Eropa.
Insiden kebakaran terjadi
sehari setelah kapal meninggalkan Manila menuju Sandakan, Malaysia. Kapal itu
sendiri dalam perjalanan pesiar 17 hari, yang berawal dari Hong Kong, Senin
(26/3/2012), dan berencana berlabuh di beberapa kota di Filipina, Malaysia, dan
Indonesia, sebelum dijadwalkan berlabuh di Singapura, 12 April. Di Indonesia,
kapal pesiar itu direncanakan mampir di Balikpapan, Palopo, Benoa, Semarang,
dan Pulau Komodo.
Jumat tengah malam api
berkobar di salah satu kamar mesin kapal berbobot 30.277 ton itu. Api langsung
bisa dipadamkan, tetapi lima awak kapal terluka akibat menghirup asap pekat.
Satu orang dilaporkan dalam kondisi kritis dan membutuhkan perawatan rumah
sakit.
Akibat kebakaran itu, mesin
penggerak kapal berukuran panjang 180 meter dan lebar 30 meter itu mati. Para
awak kapal baru berhasil memulihkan satu mesin yang membangkitkan listrik untuk
menyalakan pendingin ruangan, aliran air ledeng, lemari pendingin, dan
alat-alat masak.
Dua kapal Penjaga Pantai
Filipina dan kapal patroli Angkatan Laut Filipina dijadwalkan tiba di lokasi
kapal Sabtu malam. Pihak perusahaan operator juga menyewa kapal tunda dan
mengirimnya ke lokasi kapal seandainya para awak gagal memperbaiki mesin dan
kapal harus ditarik.
Ini adalah insiden ketiga
yang menimpa kapal pesiar setelah peristiwa kandasnya kapal Costa Concordia,
Januari, dan terhanyutnya Costa Allegra akibat mesin mati setelah kebakaran di
perairan Samudera Hindia, Februari lalu.
Sumber: AP, AFP, Kompas,
31.03.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar