JAKARTA—Pengembangan kawasan dengan mengusung konsep
transit oriented development (TOD) dinillai sudah mendesak untuk dilakukan saat
ini, terutama di stasiun-stasiun kereta api Jabodetabek.
Pola pembangunan kawasan yang berusaha menggabungkan area
perumahan dan komersil yang memaksimalkan akses pada transportasi publik ini
menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah transportasi di Ibu Kota.
“Kalau ada kemauan dari PT Kereta Api Indonesia, serta
bisa disiapkan lahan untuk mengembangkannya, seharusnya dalam satu sampai dua
tahun ke depan, TOD sudah bisa berjalan,” ucap Ketua Masyarakat Transportasi
Indonesia Danang Parikesit hari ini, Kamis (17/1/2013).
Lahan-lahan milik PT KAI yang berada di sekitar stasiun,
tutur Danang, merupakan lahan potensial untuk dikembangkan pembangunan seperti
rumah susun, apartemen, perkantoran, juga pusat perbelanjaan. Dengan begitu,
akses langsung masyarakat pada transportasi juga akan lebih mudah.
MTI mencatat beberapa stasiun dengan jumlah penumpang
tertinggi atau mencapai 20.000 penumpang/hari merupakan kawasan yang bisa
dikembangkan. Sebagai stasiun tujuan, Senen, Tanah Abang, Sudirman, Djuanda,
Gondangdia, dan Kota bisa menjadi nominasi untuk pengembangan konsep TOD.
Sebagai stasiun asal, Bogor, Bojong Gede, Citayam, Depok
Baru, dan Bekasi, jelasnya, bisa dimaksimalkan pembangunan hunian dalam ukuran
massif.
“Pemerintah harus berbicara dengan pengembang. Misalkan
untuk gedung perkantoran di kawasan sekitar yang saat ini tingginya hanya tiga
lantai, ditambah menjadi delapan lantai. Lahan-lahan parkir juga bisa
dimaksimalkan fungsinya,” kata Danang.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Ketua Umum Dewan
Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia Setyo Maharso. “Harus dalam waktu dekat TOD
sudah bisa dilakukan. Lahan-lahan milik PT KAI di sekitar stasiun bisa
dimanfaatkan,” ujarnya.
Dia menilai seiring dengan perkembangan zaman, TOD
dibutuhkan sebagai upaya mengatasi tingginya kepadatan yang ada. Tanpa merinci,
Setyo mengatakan pembangunan baru di sekitar kawasan akan berdampak pula pada
kenaikan nilai properti di sekitarnya. (sut)
Sumber : Bisnis Indonesia, 17.01.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar