JAKARTA —
Kementerian Perhubungan akan menetapkan prasyarat bagi pengembang sistem
transportasi publik khususnya mass rapid transit dan monorel harus membuat
sistem jaringan transportasi yang terintegrasi.
Untuk mematangkan rencana proyek pembangunan mass rapid
transit (MRT) dan monorel ini, Kemenhub akan menggelar konsultasi ke publik.
“Untuk pengembang proyek MRT dan monorel harus juga
membuat sistem jaringan transportasi yang terintegrasi, ini syaratnya, namun
hanya untuk proyek yang menggunakan rute lintas provinsi saja,” Wakil Menteri
Perhubungan Bambang Susantono kepada Bisnis, Senin (25/2/2013).
Wamenhub menjelaskan sistem jaringan yang ada harus
terintegrasi dan hanya yang backbone lintas provinsi. Yang sifatnya dalam
provinsi, akan diisi dan ditentukan oleh masing-masing pemerintah provinsi.
“Soal sistem jaringan ini, Jumat depan kami akan
melakukan konsultasi ke publik soal semua sistem jaringan transportasi
Jabodetabek [Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi] termasuk jaringan
mass rapid transit (MRT), monorel dan kereta api,” kata Bambang.
Dia menjelaskan untuk rencana pengembangan monorel,
Kemenhub bersama pemangku kepentingan kini tengah membuat standar nasional
dengan mengacu ke berbagai strandar internasional.
Ketua Umum Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan
Bermotor di Jalan (Organda) Eka Sari Lorena mengatakan sebagai pengusaha
angkutan umum, pihaknya tidak keberatan akan keberadaan moda transportasi
terbaru, asalkan desain rute tidak saling tumpang tindih.
"Bagus kalau banyak moda transportasi baru yang akan
dibangun, asalkan, rutenya diatur sedemikian rupa, agar jangan saling membunuh.
Semakin banyak moda, akan semakin cepat mengatasi kemacetan," tuturnya.
Eka mempertanyakan seperti apa disain rute yang
ditawarkan perusahaan-perusahaan yang mengusung MRT dan monorel. Diharapkan
moda baru itu dapat menciptakan pola intermoda yang saling terkoneksi satu sama
lain.
"Sayang sekali kalau pembangunan monorel maupun MRT
tidak disertai dengan disain rute yang jelas. Pengusung konsep juga harus
menyiapkan rute dan siapa operatornya, itu paling penting," tutur Eka.
(dot)
Sumber : Bisnsi Indonesia, 25.02.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar