SRIPOKU.COM, Jakarta : Penyelesaian peralihan KRL Ekonomi
ke KRL AC commuter line yang ditargetkan rampung sebelum Lebaran 2013,
mendorong PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero berambisi melayani 1,2 juta
penumpang per hari pada lima tahun mendatang.
"Jika semua KRL ekonomi sudah diganti, penataan
stasiun beres, kami punya target mencatatkan jumlah penumpang setiap harinya
sebesar 1,2 juta orang di 2018," ungkap Kepala Humas KAI Mateta
Rijalulhaq, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (13/3/2013) malam.
Berdasarkan data KAI, saat ini perseroan melayani sekitar
400 ribu-500 ribu penumpang per hari. Sedangkan frekuensi perjalanan KRL
mencapai 541 perjalanan kereta api.
"Proyeksi ini bakal diiringi dengan peningkatan
pelayanan, perluasan peron kereta api, sampai kepada pembersihan pedagang di
dalam kereta," tukasnya.
Selain itu, sepanjang tahun ini, perseroan juga
menargetkan penambahan 180 gerbong kereta api. Lalu dilanjutkan dengan
rata-rata tambahan 160 gerbong di tahun berikutnya hingga 2018. "Kami
membeli gerbong kereta api bekas itu dari negara Jepang," ucap dia.
Pihaknya akan mempercepat frekuensi waktu kedatangan
kereta api dari 7 menit saat ini menjadi 3 menit ke depan. Sementara terkait
pintu perlintasan, terang Mateta, KAI telah berdiskusi dengan pemerintah
provinsi di tiga wilayah, yakni Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta.
"Pemprov DKI Jakarta menyatakan kesiapannya
membangun under pass di perlintasan kereta api. Karena semua yang bersinggungan
dengan kereta api dan jalan raya harus ada perlintasan," tandas Mateta.
Dia mencatat, untuk rute Jakarta-Bogor, terdapat 24 titik
yang menjadi prioritas pembangunan under pass sebagai cara paling efektif untuk
membantu kelancaran operasional kereta api.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan sebelumnya mengusulkan
kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo untuk membangun underpass di perlintasan
kereta api.
Dari data Kemenhub, saat ini terdapat sekitar 15 titik
perlintasan kereta api yang sering kali mengakibatkan kemacetan terutama pada
jam-jam sibuk.
"Kami usulkan kepada Pak Jokowi untuk mendirikan
underpass di perlintasan, supaya bisa membantu kelancaran jalannya kereta api
sendiri," papar Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, beberapa waktu lalu.
Dia menerangkan, realisasi proyek under pass di ibukota
merupakan wewenang dari pemerintah daerah (pemda) DKI Jakarta. Upaya tersebut
dilakukan guna mengembangkan sistem transportasi darat, khususnya moda kereta
api. (Liputan6.com/Fik/Ndw)
Sumber : Sriwijaya Post, 14.03.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar