Jakarta - Pemerintah optimistis proyek tanggul raksasa
atau giant sea wall yang akan dibangun di utara Jakarta banyak diminati
investor. Bahkan proyek ini diklaim lebih menguntungkan daripada proyek Kawasan
Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS) atau Jembatan Selat Sunda
(JSS).
"Ini jauh lebih menguntungkan. Masa JSS swasta ada
yang berani, terus kalau ini nggak ada. Nggak mungkin karena lebih
menguntungkan," kata Deputi Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) Deddy S. Priatna di kantornya, Jakarta, Selasa
(24/12/2013)
Alasan Deddy, karena tanggul ini akan menampung 1,2
miliar kubik air bersih untuk dialirkan ke kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Kemudian kawasan tersebut juga secara ekonomi akan hidup karena mampu menampung
1,8 juta penduduk dan 2,6 juta pekerja setiap harinya.
"Tentunya pada kawasan ini, ekonomi akan
berjalan," katanya.
Selain itu transportasi pada kawasan ini juga akan
dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai seperti pembangunan jalan tol,
kereta hingga bus TransJakarta.
"Kan ada tol, kereta terus bus, itu pasti
menghasilkan uang," ujarnya.
Diperkirakan proyek tanggul anti banjir dan kota baru ini
akan menelan biaya sebesar Rp 600 triliun. Pemerintah akan memanfaatkan
investor swasta 100% untuk mendanai tanggul berbentuk burung garuda tersebut.
Pemerintah pusat akan mendorong dari pendanaan awal terutama dalam hal studi
awal.
"Menurut perhitungan kita dibiayai swasta hampir
100%. Tapi pemerintah harus dorong awal dan kemudian ditenderkan,"
katanya.
Sumber : detikFinance, 24.12.13 / Kredit Foto : Merdeka.
jadikan jakarta yg istimewa :-)
BalasHapus