Bisnis.com, MAKASSAR - Komitmen lima pemerintah provinsi
di Indonesia Timur menyetop ekspor bijih mineral tambang (raw material) secara
efektif pada tahun depan dinilai bakal memicu berhentinya operasional sejumlah
perusahaan tambang di wilayah tersebut.
Adapun, kelima provinsi tersebut meliputi Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Papua Barat yang
merupakan daerah penghasil utama komoditas mineral tambang di Tanah Air.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sulsel
Amirullah Abbas mengatakan kebijakan lima provinsi yang menyetop ekspor raw
material bakal mematikan perusahaan tambang yang tidak mempunyai pabrik
pengolahan dan pemurnian (smelter).
"Jika ekspor raw material disetop akan memicu PHK
dengan angka yang tidak kecil, belum lagi pembengkakan kredit macet yang
berpotensi terjadi terutama di perusahaan tanpa smelter. Apalagi khusus di
Sulsel, perusahaan tambang yang memiliki smelter hanya PT Vale, dan itu digunakan
hanya untuk produksi mereka sendiri," tuturnya hari ini, Rabu (4/12/2013).
Sebelumnya, komitmen lima pemerintah provinsi yang
menyetop ekspor raw material ditandai penandatanganan bersama Memorandum of
Understanding (MoU) pembentukan badan kerjasama peningkatan nilai tambah
mineral dan logam yang digelar di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Senin (01/12),
Sumber : Bisnis Indonesia, 04.12.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar