Bisnis.com, SENGGIGI -- Standar pergerakan penumpang melalui transportasi darat dan
penyeberangan antarnegara Asia Tenggara bakal diseragamkan dengan tujuan
mendorong konektivitas di era Masyarakat Ekonomi Asean.
Hotma Simanjuntak, Ketua Delegasi Indonesia Pertemuan Kelompok Kerja
Fasilitasi Asean bidang transportasi mengatakan dalam pertemuan
berklasifikasi working group itu akan dibicarakan secara
terbuka tentang pergerakan penumpang di sektor perhubungan darat antarnegara
Asean.
“Jadi kami akan membicarakan bagaimana pergerakan manusia antarnegara Asean
bisa dilakukan sesuai cetak biru Asean Conectivitydan Brunei
Action Plan,” ujar Hotma, Kamis (24/4/2014).
Indonesia, menurut Hotma, sangat berkepentingan terkait hal itu karena
memiliki koneksi jalur darat dengan Malaysia serta Brunei Darussalam melalui
jalur Entikong, Kalimantan Barat.
Dalam pembicaraan itu, akan diulas lebih lanjut terkait penyeragaman jenis
kendaraan angkutan umum antarnegara yaitu bus serta kuota penumpang tiap negara
yang menggunakan transportasi darat. Selain itu, tambahnya, dibicarakan juga
terkait penyeragaman aturan soal imigrasi serta bea dan cukai.
“Terkait standarisasi karantina hewan dan tumbuhan juga dibicarakan serta
tukar-menukar SDM antarnegara,” ucapnya.
Masih terkait angkutan jalan, melalui pertemuan tersebut, pihaknya bakal
membicarakan tentang kesepakatan ASEAN Highway Networkyakni
konektivitas jalan mulai dari Singapura-Sumatra dan Jawa.
Selain konektivitas angkutan darat, forum tersebut juga membicarakan
persoalan angkutan penyeberangan antarnegara.
Indonesia menurutnya juga berkepentingan karena memiliki beberapa titik
penyeberangan di Sumatra yang berhubungan dengan beberapa wilayah di Malaysia.
“Standar jenis armada serta kuota juga akan kami bicarakan,” papar Direktur
Lalu Lintas Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub itu.
Dia menjelaskan, butuh komitmen dari seluruh anggota Asean untuk mewujudkan
konektivitas tersebut melalui cara ratifikasi protokol yang sudah disepakati
dalam pertemuan antarkepala negara sehingga hal-hal yang telah dibahas bisa
diimplementasikan di negara masing-masing.
Sumber : Bisnis Indonesia, 24.04.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar