Bisnis.com, JAKARTA- Maskapai kargo berjadwal Cardig Air mengincar pasar kargo bagi 7
juta warga Indonesia di kawasan Gulf Country Council di Timur Tengah dengan
menggandeng Qatar Airways.
CEO PT Cardig Air Boyke P. Subroto mengatakan Asean Open Sky yang bakal
berlaku 2015, memberikan tantangan bagi maskapai penerbangan kargo seperti
Cardig Air. Karena itu aliansi dianggap menjadi solusi agar bisa bertahan dalam
persaingan.
“Atas dasar itulah saya kemudian mengajukan proposal ke Qatar Airways untuk
menjalin aliansi dan merek mau bekerja sama,” katanya dalam penandatanganan
aliansi di Jakarta, Senin malam (28/4/2014).
Dia melanjutkan, dengan aliansi yang bertajuk Qampoengqoe, para diaspora
Indonesia di kawasan teluk bisa mengirimkan barang dari 24 destinasi di kawasan
tersebut seperti Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, dan Oman,
menggunakan Qatar Airways ke Indonesia yakni ke Bandara Soekarno-Hatta
Cengkareng dan Ngurah Rai, Bali.
Setelah tiba di Indonesia, lanjutnya, Cardig akan mendistribusikan barang
ke alamat tujuan dari Sabang hingga Merauke melalui PT Pos Indonesia. Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut menurutnya memiliki jaringan pengiriman
barang paling luas se-Indonesia.
“Begitu juga sebaliknya, bagi warga Indonesia di Tanah Air, bisa mengirimkan
barang melalui kerja sama dengan Cardig Air dan Qatar Airways ke seluruh
destinasi yang dimiliki Qatar Airways,” paparnya.
Cardig Air, urainya, sudah membuka perwakilan di Doha yang akan mengontrol
24 destinasi di wilayah Teluk untuk mengatur pengiriman barang tersebut melalui
kantor cabang.
“Kantor cabang atau yang disebut co-loader akan membantu pelanggan termasuk
menjemput kiriman,” tambahnya.
Menurutnya layanan ini juga dilengkapi dengan reservasi online yang akan
memudahkan para pelanggan melakukan proses pengiriman barang serta menggunakan
Cargo Tracking System yang memungkinkan pelanggan dapat mendeteksi posisi
paket.
Para diaspora katanya, memiliki potensi pengiriman barang, paket atau kargo
yang cukup tinggi. Hingga saat ini, lanjutnya, rata-rata setiap hari pengiriman
barang dari Qatar mencapai 1,5 ton perhari atau senilai US$25.000.
Dia memperkirakan pada 2014 peluang bisnis pengiriman paketkargo di kawasan
Teluk mencapai 60 ton hingga 120 ton perharinya.
CEO Cargo Qatar Airways, Ulrich Ogiermann mengatakan setiap hari ada tiga
penerbangan kargo milik maskapai tersebut yang tiba di Indonesia membawa
beragam komoditas seperti garmen dan suku cadang dan peralatan elektronik
menggunakan pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777.
“Kerja sama ini juga akan meningkatkan pangsa pasar kami di Indonesia yang
perekonomiannya makin bertumbuh dari tahun ke tahun,” tambahnya.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bhakti S.Gumay
menyambut baik aliansi antara Cardig Air dan Qatar Airways. Dia mengharapkan
kerja sama tersebut bisa meningkatkan jumlah kargo dari dan menuju Indonesia.
Selama tiga tahun terakhir jumlah kargo internasional yang masuk ke wilayah
Indonesia makin meningkat yakni 72.163 ton pada 2011, 90.692 ton pada 2012,
serta 96.416 ton pada 2013.
Sumber : Bisnis Indonesia, 29.04.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar