TEMPO.CO, Jakarta - Setelah jalur ganda beroperasi, PT
Kereta Api Indonesia Daerah Operasi III Cirebon membidik angkutan batu bara
yang saat ini masih menggunakan truk. Kepala Daerah Operasi (Daop) III Sukairi
menyatakan sebenarnya PT KAI sudah siap jika diberikan mandat untuk mengangkut
batu bara.
"Kami sudah mempunyai lokomotif dan gerbong yang
cukup untuk mengangkut batu bara," ujar Sukairi kepada Tempo, Jumat, 30
mei 2014.
Saat ini, guna memenuhi kebutuhan listrik untuk industri
tekstil di Bandung dan industri semen di Cilacap, para pengusaha batu bara
menyuplai pasokan dari Kalimantan melalui pelabuhan Cirebon. Dari sana,
pengangkutan batu bara diteruskan menggunakan truk menuju Bandung dan Cilacap.
"Salah satu keuntungan menggunakan kereta adalah
kapasitas angkut cukup besar. Sekali angkut bisa mencapai 600 ton. Itu kalau
menggunakan truk, sudah berapa truk yang dibutuhkan. Keuntungan lain adalah
kecepatan," ujar Sukairi. (Baca: Mulai 1 Juni, Jadwal Kereta dari Jakarta
Berubah)
Dari sisi fasilitas publik, kereta bisa mengurangi
kepadatan lalu lintas jalan dan memperpanjang usia jalan. Selama ini angkutan
logististik yang melebihi kapasitas dituding menjadi salah satu penyebab jalan
menjadi cepat rusak.
Karena itu, Sukairi meminta dukungan pemerintah dan
pengusaha batu bara untuk mulai memikirkan kemungkinan menggunakan kereta
logistik sebagai angkutan. "Kalau pemerintah daerah menaruh perhatian
dengan perawatan infrasruktur jalan, mereka seharusnya mulai berpikir untuk melakukan
pembatasan terhadap truk yang overkapasitas," ujarnya.
Saat ini, untuk mendukung angkutan batu bara dari
pelabuhan Cirebon itu, PT KAI, Pelindo, dan Pemerintah Kabupaten Cirebon sedang
membicarakan kemungkinan pembangunan rel yang bisa langsung menuju ke pelabuhan
itu. Angkutan logistik menggunakan kereta dari pelabuhan Cirebon untuk saat ini
masih memanfaatkan Stasiun Cangkring sebagai stasiun yang paling dekat dengan
pelabuhan tersebut.
Untuk di Bandung, tutur Sukairi, fasilitas dry port
Gedebage milik PT KAI sampai sekarang belum dimanfaatkan secara maksimal.
(Baca: Rel Ganda, Ongkos Distribusi Diharapkan Terpangkas)
Sumber : Tempo, 30.05.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar