Bisnis.com, JAKARTA -- Musibah tenggelamnya kapal di wilayah
barat Malaysia menyebabkan sejumlah WNI menjadi korban tewas.
Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur dan Pemerintah
Provinsi Aceh pada Minggu (22/6/2014) memfasilitasi pemulangan 11 jenazah
korban kapal tenggelam di perairan Malaysia pada 18 dan 19 Juni.
Sepuluh jenazah warga negara Indonesia tersebut berasal
dari, demikian siaran pers yang diterima Antara pada Minggu dari Kementerian
Luar Negeri Indonesia.
Kesepuluh jenazah tersebut dipulangkan dengan menggunakan
dua maskapai, yaitu delapan jenazah menggunakan Garuda Indonesia menuju Banda
Aceh via Jakarta.
Dua jenazah lainnya dipulangkan dengan menggunakan
Malaysia Airlines tujuan Medan dan kemudian dilanjutkan ke Aceh dengan
perjalanan darat.
Sementara satu jenazah asal Sumatera Utara saat ini juga
tengah dalam proses pemulangan.
Petugas dari KBRI Kuala Lumpur turut mendampingi
pemulangan jenazah yang diterbangkan langsung dari Kuala Lumpur ke Banda Aceh.
Adapun pengaturan untuk penerimaan dan pengantaran
kesepuluh jenazah kepada pihak keluarga masing-masing dikoordinasikan oleh
pejabat Pemda Aceh.
Pihak Pemda Aceh berada di Malaysia sejak tanggal 19 Juni
2014 dengan pihak-pihak terkait di tanah air, termasuk pihak keluarga, kata
siaran pers tersebut.
Tim SAR Malaysia masih terus melakukan pencarian korban
tenggelamnya dua kapal pada tanggal 18 Juni 2014.
Saat ini telah ditemukan 14 jenazah korban yang terdiri
atas 11 lelaki dan tiga perempuan.
Sebanyak 11 jenazah telah berhasil diidentifikasi yakni
10 laki-laki dan 1 perempuan. Sementara tiga jenazah belum dapat dikembalikan
kepada keluarga karena belum dapat diidentifikasi.
KBRI Kuala Lumpur akan terus berkoordinasi dengan
instansi terkait di Malaysia untuk melakukan pencarian atas korban tenggelam
lainnya.
Dubes Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno,
mengimbau seluruh warga negara Indonesia di Malaysia agar tidak menempuh jalur
kepulangan yang berbahaya untuk kembali ke Indonesia.
Sumber : Bisnis Indonesia, 22.06.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar