Bisnis.com, LONDON - Pabrikan mobil mewah Rolls-Royce
belakangan mengembangkan kapal kargo tanpa awak, mengikuti penemuan pesawat dan
mobil.
Tim pengembangan Blue Ocean Rolls-Royce telah menciptakan
prototipe virtual-nyata di markas mereka, Alesund, Norwegia, yang
mensimulasikan pandangan 360 derajat persis seperti berada di kapal asli.
Pabrikan mesin dan turbin ini menyatakan, kapten di darat
akan menggunakan pusat kendali serupa sebagaimana kapal biasa.
Kapal kargo tanpa awak ini bakal menjadi kapal yang lebih
aman, murah dan lebih ramah lingkungan bagi industri pengapalan senilai US$375
miliar yang mendistribusi 90% perdagangan dunia ini, bunyi pernyataan
Rolls-Royce.
Mereka kemungkinan akan menempatkan kapal tanpa awak
pertama di Laut Baltik kurang dari sepuluh tahun ke depan.
"Sekarang teknologi sudah mencapai level dimana kita
bisa membuat hal semacam ini terjadi, masyarakat telah bergerak ke arah
ini," kata Vice Director Rolls-Royce Oskar Levander seperti dikutip
Bloomberg, Selasa (25/2/2014).
Uni Eropa sendiri telah menggelontorkan dana senilai
US$4,8 juta untuk kajian bertajuk Maritime Unmanned Navigation melalui proyek
proyek Intelligence in Networks.
"Peneliti bersiap membawa prototipe itu melakoni
percobaan laut untuk menghitung kelemahan dan keuntungannya. Diharapkan akhir
tahun ini sudah selesai," kata Hans-Christoph Burmeister, peneliti dari
Fraunhofer Center for Maritime Logistics and Services CML Hamburg.
Namun demikian, pengembangan kapal laut drone ini
tergolong terlambat. Gagasan kapal laut otomatis sebenarnya telah dibahas satu
dekade lalu, namun Rolls-Royce baru mulau mengembangkan desainnya tahun lalu.
Desain yang dirilis oleh perusahaan itu menunjukkan,
kapal penuh dengan kontainer dari depan sampai belakang, tanpa struktur yang
mendukung kehidupan awak kapal.
Levander menjelaskan, dengan memangkas sistem untuk awak
kapal, seperti listrik, kamar, pendingin ruangan, air dan lainnya, kapal ini
bisa mengangkut lebih banyak kargo, memangkas biaya operasional dan
meningkatkan keuntungan, serta lebih irit bahan bakar sekitar 12%-15% dari
kapal konvensional.
Sumber : Bisnis Indonesia, 26.02.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar