Bisnis.com,
JAKARTA - Bank Indonesia memperkirakan penetapan penggunaan mata uang China
renminbi atau yuan sebagai mata uang special
drawing rights (SDR) oleh International Monetary Fund (IMF)
akan menambah komposisi mata uang tersebut dalam cadangan devisa.
Deputi Gubernur Senior
Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan pemerintah China harus membuka aliran lalu
lintas modalnya setelah renminbi ditetapkan sebagai SDR.
Pasalnya,
renminbi ini merupakan bagian dari SDR akan digunakan dalam perdagangan
internasional oleh berbagai negara.
Hal ini
berdampak pada peningkatan komposisi mata uang renminbi dalam cadangan devisa
di sejumlah negara.
"Kalau
China currency-nya sudah semakin bisa tradeable, maka suatu hal yang logis
kalau negara-negara menambah komposisi cadangan devisanya sedikit demi sedikit
dengan yuan. Ini konsekuensi logis saja," ujarnya di Kompleks BI, Kamis
(3/12/2015).
Saat ini,
penggunaan renminbi sebagai cadangan devisa masih sangat minim yakni hanya 1%
dari total cadangan devisa dunia.
Namun, Mirza
memperkirakan dalam jangka menengah, penggunaan renminbi sebagai cadangan
devisa akan lebih meningkat.
"Saat
ini mungkin renminbi baru 1% dari cadangan devisa. Dalam jangka menengah
mungkin bisa ke arah 4% dari total seluruh cadangan devisa dunia,"
katanya.
Sebelumnya, Gubernur
Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo menuturkan selama ini renminbi
sudah menjadi bagian dari cadangan devisa Indonesia.
"Renminbi
jadi mata uang resmi bagian dari SDR itu justru lebih baik karena tentu akan
menjadi mata uang yang dipakai dalam perdagangan internasional ekspor impor dan
mata uang yang free usable currency. Jadi, banyak digunakan untuk bertransaksi
untuk investasi ataupun lainnya," tuturnya.
Menurut Agus,
penetapan renminbi menjadi bagian SDR ini berdampak positif bagi Indonesia.
Pasalnya,
volume perdagangan Indonesia dengan China sekitar US$30 miliar dolar untuk
impor dari China, sedangkan untuk ekspor ke China sekitar US$15 miliar.
"Kegiatan
ekspor dan impor akan dapat menggunakan mata uang tersebut, dan stabilitas
rupiah akan semakin dapat diwujudkan," ucap Agus.
Sumber :
Bisnis Indonesia, 04.12.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar