JAKARTA.
Kondisi perekonomian Indonesia yang lesu juga memukul penjualan mobil niaga.
Perusahaan otomotif alhasil mencatat penurunan penjualan di mobil niaga truk.
Melirik data Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per November, seluruh
penjaja truk mencatat penurunan.
”Penurunan
ini disebabkan kondisi perekonomian melambat. Belum lagi terlambatnya belanja
pemerintah, sehingga pembangunan infrastruktur terlambat," kata Marketing
Communication Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Maman Faturohman
kepada KONTAN, Kamis (17/12).
Penjualan
light truck dari Isuzu hingga November 2015 mencapai 10.557 unit. Angka itu
menurun 33,6% jika dibandingkan periode sama di tahun 2015 yang mencapai
15.916.
Namun dengan
penurunan ini, Maman masih optimis target penjualan total seluruh segmen
kendarannyanya tahun ini akan tercapai sebanyak 19.500.
”Untuk total
penjualan kita saat ini sudah mencapai 17.613 unit, dengan kontribusi terbesar
dari light truck. Pada Desember ini kita masih optimis tercapai,” kata Maman.
Selain itu dia juga memprediksi pasar light truck bisa lebih meningkat di 2016.
Tak hanya
Isuzu, produsen truk lainya juga mengalami penurunan penjualan cukup besar.
Terlihat hingga November Hino hanya menjual 9.833 unit dan Mitsubishi 31.363
unit. Masing-masing dari kedua produsen light truck itu menurun 22% dan 35%.
Menurut Sekertaris
Jendral Gaikindo, Noegardjito, penurunan pasar otomotif itu dirasakan
di segala segmen. Tak hanya mobil penumpang, tapi mobil niaga pun mengalami
penurunan yang cukup signifikan. ”Selama 2015 ini memang semua sektor industri
yang lesu, jadi berdampak kesemua penjualan otomotif,” ungkapnya.
Dari data
Gaikondo tercatat total penurunan penjualan truk yang terjadi dari Januari
sampai November sebesar 36%. Tercatat november 2015, perusahaan otomotif Tanah
Air menjual 56.902 unit, sedangkan periode yang sama di 2014 sudah menjual
89.029 unit.
Sumber :
Kontan, 17.12.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar