JAKARTA.
Indonesia masih perlu mengkaji manfaat dan kerugian yang bisa didapat jika bergabung
dengan Trans Pasific Partnership (TPP). Pasalnya, hingga kini
keanggotaan TPP masih dinilai tidak begitu menguntungkan Indonesia dalam hal
perdagangan.
Namun, bukan
serta merta Indonesia serta merta memutuskan untuk tidak bergabung, pasalnya
masih ada alasan lain kenapa TPP perlu dipertimbangkan.
Deputi Bidang Kerjasama
Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Rizal Afandi Lukman di Jakarta, Selasa (15/12),
mengatakan, bergabungnya Vietnam ke TPP bisa menjadi persoalan. Pasalnya, jika
Indonesia tidak menyusul, indonesia bisa jadi kurang kompetitif dibanding
Vietnam.
Rizal
mengatakan, Vietnam adalah ancaman yang perlu dipertimbangkan bagi
Indonesia khususnya untuk kawasan Asia Tenggara. Menurut dia, Vietnam dan
Indonesia memiliki banyak kemiripan sehingga berpotensi untuk saling
tarik-menarik investor asing.
Negara yang
tergabung dengan TPP, kata Rizal, memiliki nilai tambah sendiri karena
negara-negara TPP akan memberikan investor peluang pasar yang lebih besar. Hal
ini disebabkan oleh kesepakatan adanya perdagangan bebas antara negara-negara
anggota TPP.
Bagi
Investor, hal tersebut adalah kesempatan yang besar untuk meraup keuntungan.
"Soalnya.kalau invest di anggota TPP nanti produknya bisa diekspor ke
semua negara TPP," ujar Rizal.
Untuk itu,
menurut Rizal, keanggotaan Vietnam si TPP tidak bisa disepelekan.
"Keanggotaan
Vietnam di TPP bisa merubah konstelasi, merubah posisi tawar dan daya tarik
negara-negara di Asia Tenggara khususnya Vietnam sendiri, kalau Indonesia tidak
melakukan apa-apa nanti bisa tertinggal," ucap Rizal.
Sumber : Kontan,
16.12.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar