KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Komisaris PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyatakan bakal memberhentikan
sementara seluruh anggota direksi yang telibat dalam kasus dugaan penyelundupan
Harley Davidson dan sepeda Brompton dalam penerbangan GA 9721 seri pesawat Airbus
A330-900 neo dari pabriknya di Prancis.
Hal tersebut diungkapkan oleh Komisaris Utama Garuda Indonesia
Sahala Lumban Gaol usai melalukan pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir
di kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Sabtu (7/12).
"Akan memberhentikan sementara waktu semua anggota
direksi yang terindikasi terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
kasus dugaan penyeludupan Harley dan Brompton dalam penerbangan GA 9721 seri
Airbus A330-900 neo yang datang dari pabrik airbus di Perancis pada tanggal 17
November 2019 di Bandara Soekarno Hatta, CGK sesuai dengan ketentuan yang
berlaku," ujar Sahala.
Dia mengungkapkan bakal segera menunjuk langsung
pelaksana tugas (Plt) dari jajaran direksi yang bersangkutan.
Dia pun mengatakan, seluruh karyawan Garuda Indonesia
diminta untuk melaksanakan tugas seperti biasa tanpa terganggu proses
restrukturisasi jajaran direksi perusahaan.
"Kepada seluruh karyawan Garuda Indonesia di mana
pun berada dan sedang melaksanakan tugas diminta tetap menjalankan tugasnya
seperti biasa, tidak terganggu restrukturisasi ini, dan tetap memberikan
pelayanan yang terbaik," ujar dia.
Adapun hari ini, Erick Thohir melakukan pertemuan dengan
seluruh dewan komisaris Garuda, yaitu komisaris tersebut adalah Komisaris
Utama Sahala Lumban Gaol, Komisaris Independen Herbert Timbo P. Siahaan,
Komisaris Independen Insmerda Lebang, Komisaris Independen Eddy Porwanto Poo, dan
Komisaris
Chairal Tanjung.
Selain itu, ketika melakukan keterangan pers hadir pula Plt
Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal dan Direktur Niaga Garuda Pikri
Ilham Kurniansyah. (Mutia Fauzia)
Sumber : Kontan, 07.12.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar