KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Amazon Web Service (AWS) enggan
membuka keterangan terkait pihak pengembang yang akan digandeng dalam proyek
pusat data bisnis senilai US$2,5 miliar atau setara Rp35
triliun yang dikucurkan Amazon selaku perusaan induk.
Melalui keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Amazon di
laman NASDAQ, perusahaan berkode AMZN tersebut memaparkan rencana
membuka wilayah layanan kesembilan di Asia Pasifik, salah satunya adalah
wilayah Jakarta.
Lebih lanjut, wilayah layanan komputasi awan tersebut
rencananya terdiri dari tiga Availability Zone, yaitu infrastruktur fisik yang
menjadi lokasi penyimpanan data layanan komputasi awan AWS.
Amazon menargetkan infrastruktur fisik di Jakarta Region
mulai beroperasi paling cepat pada akhir 2021 atau paling lambat pada awal
2022. "Maaf, Amazon Web Service tidak bisa mengeluarkan komentar terkait
hal tersebut," ungkap Heru Widodo, PR Manager AWS saat
dihubungi Kontan, Jumat (20/12) lalu.
Pada November 2019 lalu, Donnie Prakoso, Senior Technical
Evangelist AWS memaparkan jika dibukanya data center di region Jakarta,
secara teknis akan meningkatkan kecepatan akses server sehingga pengguna bisa
memproses permintaan dari pelanggannya.
"Tak hanya itu, akses koneksi pelanggan akan
terhubung secara global, sehingga ekspansi bisnis terbuka lebar. Dengan begitu
pengguna hanya tinggal fokus pada pelanggan sementara kelangsungan dan keamanan
infrastruktur digital ditangani oleh AWS," ujar Donnie saat itu.
Sebelum Jakarta, AWS telah memiliki delapan Region lain
di Asia Pasifik yaitu Beijing, Mumbai, Ningxia, Seoul, Singapura,
Sydney, Tokyo dan Hong Kong. Saat ini, AWS global
telah memiliki 69 titik availability zone dalam 22 wilayah.
Berdasarkan catatan Kontan, sampai kuartal II 2019
pendapatan AWS meningkat 37% di angka US$ 33 juta dari periode yang sama tahun
lalu.
AWS sendiri menawarkan layanan berdasarkan kategori Internet
of Things, Artificial Intelligence, Mobile Services, Analytics, Marketplace,
App Service, Infrastructure, Core Services, Security and Compliance, Management
Tools, Hybrid Architecture, Enterprise Apps, hingga Technical and Business
Support.
Sumber : Kontan, 22.12.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar